Perlukah seorang Muslim turut serta dalam gerakan boikot produk-produk yang berafiliasi dengan Israel saat terjadi konflik yang menimpa saudara seiman di Palestina?
Sebagai bentuk dukungan kepada Palestina, Wakil Ketua Komisi I Ahmad Heryawan mengajak masyarakat Indonesia untuk memboikot produk-produk asal Israel.Â
Di tengah ancaman krisis pangan dan obat-obatan akibat penutupan pintu-pintu perbatasan dengan Jalur Gaza yang dilakukan Israel sejak Maret 2025,  Aqsa Working Group (AWG), Jumat, menyerukan pemboikotan global atas berbagai produk pendukung rezim Zionis.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil mengaku sepakat Mufti Agung Mesir Nazir Ayyad yang mengepalai Darul Ifta terkait menolak fatwa yang dikeluarkan oleh International Union of Muslim Scholars (IUMS), tentang jihad melawan Israel.
Tak dapat dipungkiri, banyak produk khususnya di Indonesia yang terafiliasi dengan Israel. Kini pemboikotan terhadap produk-produk tersebut semakin masif.
Upaya Walt Disney Company untuk menghidupkan kembali film klasik Snow White ternyata tidak tidak cukup berhasil. Hal ini akibat beberapa kontroversi dimana salah satunya boikot karena salah satu pemerannya yakni Gal Gadot adalah Duta Israel, negara yang melakukan Genosida kepada Palestina di Jalur Gaza.
Saham Tesla anjlok 50% sejak Desember 2024, dipicu boikot massal serta ketidakpuasan atas keterlibatan Elon Musk di politik AS, penjualan global merosot.
Kasus ini membuat publik meradang. Bahkan, seruan boikot Pertamina menggema di media sosial X. Sejumlah netizen mengajak untuk membeli BBM di SPBU swasta.
MUI menilai isu boikot yang tengah beredar saat ini telah menyadarkan masyarakat bahwa produk lokal lebih berkualitas dan tidak kalah saing dengan beragam produk yang dikelola oleh pihak asing.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis ajak semua Muslim Indonesia terus boikot produk yang berafiliasi dengan Israel.
Membedah laporan keuangan FAST per Kuartal III tahun 2024, terlihat bahwa perusahaan pemegang merek KFC Indonesia itu mencatat kerugian sebesar Rp557,08 miliar.