Marc Marquez Buka Suara soal Masa Depan Jelang MotoGP 2026: Bertahan, Pindah, atau Pensiun?
- Instagram/Marc Marquez
Jakarta, tvOnenews.com - Berhasil meraih gelar Juara Dunia MotoGP 2025 tak membuat karier Marc Marquez aman. Ya, masa depan The Baby Alien tetap menjadi tanda tanya besar karena kontraknya hanya berlaku sampai akhir musim 2026.
Sampai sekarang bahkan belum jelas apakah ia akan memperpanjang kontrak, mencari tantangan baru, atau justru memilih pensiun.
- REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Dalam wawancara dengan MotoGP.com, Marquez menegaskan bahwa musim 2026 akan menjadi tahun yang penuh dinamika.
Sebanyak 19 pembalap akan berada dalam masa akhir kontrak, bersamaan dengan perubahan besar regulasi yang akan berlaku pada 2027: kapasitas mesin turun dari 1000cc ke 850cc dan pemasok ban beralih dari Michelin ke Pirelli.
Perubahan besar itu membuat semua pembalap, termasuk Marquez, harus sangat jeli menilai performa masing-masing motor sepanjang 2026.
Dengan demikian, mereka bisa menentukan pilihan tim yang tepat untuk era baru 2027, meskipun Ducati saat ini masih menjadi kekuatan yang paling dominan.
"Musim 2026 tidak hanya akan menarik dari sisi perebutan gelar dan pertarungan di lintasan," kata Marquez.
"Drama di paddock, negosiasi antartim, semuanya akan membuat situasi semakin panas. Ini akan jadi bursa transfer tersulit sepanjang karier saya," jelasnya..
Sejak debut pada 2013, Marquez selalu menunggangi motor bermesin 1000cc. Satu-satunya perubahan besar yang pernah ia alami hanyalah perpindahan ban dari Bridgestone ke Michelin pada 2016.
- Reuters
Karena itu, ia merasa harus sangat cermat dalam menentukan proyek mana yang tepat untuk masa depan.
"Selama saya berada di MotoGP, regulasi teknis hampir tidak pernah dirombak. Jadi biasanya lebih mudah memprediksi proyek terbaik. Namun, kali ini situasinya berbeda. Tidak ada yang bisa memastikan motor mana yang bakal paling kompetitif," ujarnya.
Marquez juga tidak menutup kemungkinan untuk gantung helm. Pada Februari 2027, usianya akan menginjak 34 tahun. Namun ia memastikan hanya akan berhenti jika merasa sudah tak mampu bersaing merebut kemenangan dan gelar.
"Anda harus mengikuti insting. Jika saya masih membalap, itu karena saya yakin bisa menang. Jika tidak, saya akan mundur. Saya berada di sini untuk memperebutkan gelar dunia, itu tujuan saya dan itu pula tekanan terbesar yang saya bawa," katanya.
Load more