Marc Marquez Terlampau Hebat, Legenda MotoGP Sampai Peringkatkan Ducati Agar Tak Ulangi Kesalahan Honda
- marcmarquez93
Jakarta, tvOnenews.com - Nobuatsu Aoki selaku legenda MotoGP memperingatkan Ducati agar tak ulangi kesalahan Honda hanya karena kehebatan yang dimiliki Marc Marquez.
Ducati tengah menjadi sorotan karena sejumlah ridernya mampu menunjukkan performa impresif di awal musim MotoGP 2025.
Apalagi penampilan yang ditunjukkan oleh Marc Marquez, yang tampil begitu dominan dengan meraih tiga podium tertinggi di GP Thailand, Argentina dan Qatar.
Meski demikian, Nobuatsu Aoki selaku mantan rider kelas premier mengaku bahwa dirinya memiliki firasat bahwa dibalik kehebatan Marc Marquez tersimpan sisi gelap yang bisa terjadi kapan pun.
Pasalnya, dua rider Ducati Lenovo yakni Marc Marquez dan Francesco Bagnaia memang sama-sama hebat, namun keduanya menunjukkan penampilan yang berbeda.
The Baby Alien nampak begitu percaya diri dan gacor dengan kuda besi yang ditungganginya, sedangkan Pecco masih kerap kesulitan dengan motornya.
"Saya punya firasat, di balik performa hebat Marc Marquez, tersimpan sisi gelap yang tak terlihat dan mengganggu," kata Aoki, dilansir dari Moto.it.
"Bagnaia tampaknya ragu dengan Ducati GP25 baru yang digunakan tim pabrikan, terutama masalah pengereman," tambahnya.
Di sisi lain, Marquez bisa menjinakkan GP25 namun hal ini bisa membuat Ducati kehilangan arah seperti yang dialami oleh Honda.
Pasalnya, Ducati bisa saja telah merasa sudah membuat motor bagus karena buktinya Marc mampu tampil begitu impresif.
Sedangkan rider Ducati lainnya termasuk di tim satelit bisa saja merasakan hal yang sama seperti Bagnaia saat menunggangi GP25.
Hal ini mengingatkan Aoki dengan Honda yang sebelumnya terlena dengan bakat Marc Marquez sehingga membuat RC213V sulit dikendarai oleh pembalap lain.
"Ini seperti mengingatkan keseharian Marquez dengan RC213V di Honda. Ia memiliki kemampuan berkendara yang luar biasa dan bisa membuat motor apa pun melaju dengan kecepatan luar biasa," kata Aoki.
"Bakatnya sebenarnya ialah mengendarai di luar kemampuan intrinsik mesin. Sekilas tampak fantastis, tapi saat motor dipacu hingga 120 persen dari kapasitasnya, mudah bagi para teknisi untuk kehilangan pandangan ke arah yang benar," ucapnya.
Load more