Belum Lama Gabung Petrokimia Gresik, Megawati Hangestri Ungkap Bedanya Voli di Indonesia dengan Korea
- Kolase tvOnenews.com / KOVO / Petrokimia
tvOnenews.com - Merasakan bermain di dua Liga yang berbeda, Megawati Hangestri akhirnya jujur soal perbedaan Voli di Indonesia dan Korea Selatan, dalam hal ini V-League.
Sebelum melakoni musim keduanya di Liga Voli Korea dengan membela Jung Kwan Jang Red Sparks, Megawati Hangestri berhasil meraih gelar Proliga pertamanya dengan Jakarta BIN musim 2024.
Nama Megawati Hangestri menjadi sangat populer di Liga Voli Korea atau V-League, setelah pertama kali diperkenalkan oleh Jung Kwan Jang Red Sparks.
Megawati Hangestri dan Giovanna Milana merupakan pemain Kuota Asia dan Kuota Asing yang didatangkan oleh Red Sparks pada musim 2023/2024.
Megatron (julukan Mega) terpilih melalui draft kuota pemain Asia bersama pevoli Asia lainnya seperti Pornpun Guedpard (IBK Altos), Reina Tokoku (Pink Spiders), dan Wipawee Srithong (Hyundai Hillstate), Mar-Jana Philips (AI Peppers).
Setelah resmi direkrut oleh klub Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks, atlet voli kebanggaan Indonesia Megawati Hangestri tercatat sebagai pemain asing berhijab pertama yang bermain di Liga Voli Korea Selatan.
Duet Mega-Gia menjelma sebagai mesin pencetak poin bagi tim. Ditambah sosok sang kapten dan pemain senior di tim yakni Lee So-young.
Alhasil trisula maut Red Sparks terbentuk dan menjadi momok menakutkan bagi tim lawan, bahkan sisi pertahanan mereka juga sama baiknya dengan offensif-nya.
Ada juga setter yang berpengalaman di timnas voli putri Korea Selatan, Yeum Hye-seon menjadi pemain penting mengatur arah serangan berkat umpan-umpannya.
Pevoli asal Jember itu juga berhasil menyabet gelar MVP putaran pertama Liga Voli Korea atau V-League dan terpilih dalam jajaran pemain All Star Liga Voli Korea di musim pertamanya.
Tak cukup sekali, pada musim keduanya Mega kembali terpilih sebagai pemain All Star Liga Voli Korea musim 2024-2025.
Ko Hee-jin membentuk senjata baru di Red Sparks, menemukan pengganti Giovanna Milana dan Lee So-young.
Pelatih termuda di V-League itu menduetkan Megawati Hangestri bersama Vanja Bukilic dan Pyo Seung-ju.
Terbukti secara perlahan, trio MVP (Mega, Pyo Seung-ju, Vanja Bukilic) menjadi senjata mematikan bagi Red Sparks.
Megawati Hangestri menuliskan sejarah baru bagi Red Sparks dalam meraih 13 kemenangan beruntun, melampaui rekor tim sebelumnya yang hanya 8 kemenangan beruntun.
Pemain timnas voli putri Indonesia ini juga terpilih sebagai MVP dua kali secara beruntun (Putaran ketiga dan Keempat V-League 2024-2025).
Dalam voting, Mega berhasil mengalahkan rival sekaligus idolanya yakni Ratu Voli Korea, Kim Yeon-koung.
Tak hanya itu, Megawati Hangestri berhasil membawa tim berjuluk Red Force itu runner-up Liga Voli Korea usai bertarung 5 game melawan Pink Spiders yang diperkuat oleh Kim Yeon-koung.
Mega ungkap perbedaan Voli di Korea dan Indonesia
Di sisi lain, Megawati Hangestri mengungkapkan perbedaan gaya bermain Voli di Indonesia dengan Korea Selatan.
Sebagai informasi, Megawati Hangestri resmi memperkuat Petrokimia Gresik untuk final four Proliga 2025.
Kini para volimania tengah menanti debut Megawati Hangestri berseragam Petrokimia Gresik.
Berdasarkan jadwal Final Four Proliga 2025, Megawati Hangestri kemungkinan besar akan diturunkan oleh Petrokimia Gresik pada seri kedua di Semarang yang dimulai pada 24-27 April.
- instagram @petrovoli_
Menurutnya, tempo permainan di Korea itu lebih cepat sehingga membuatnya harus beradaptasi dalam sisi fisik maupun mental.
"Kalau di sini kayak orang-orang cepat banget, pergerakan main voli cepet. Mungkin sama tapi dari bolanya kayak (cepat) dan orang-orangnya," ujarnya dilansir dari Korea Reomit.
"Orang di luar Voli aja cepet-cepet, orang Korea, heran juga aku," ujarnya soal Culture Shock selama di Korea.
Meski terbilang sudah sukses di Liga Voli Korea dengan membela Red Sparks selama dua musim, Megawati Hangestri tetap rendah hati dan memberikan pesan kepada para juniornya yang ingin mengikuti jejak bermain abroad.
"Tetap semangat latihannya, jangan males-males ya," ucapnya.
"Kalau kamu nggak berprestasi di Voli, di luar pun nggak masalah sih, apapun tempatmu nyamanmu, tetap tekuni pilihanmu walaupun capek. Nanti kamu bakal tahu hasilnya," pungkasnya.
"Hasilnya nggak sekarang, ka besok, tahun depan, 2 tahun lagi, atau satu bulan lahgi kan nggak tahu. Apa yang kita tanam pasti kita akan tuai," tutupnya. (ind)
Load more