Inikah Pertanda Megawati Hangestri Tak Lagi Berseragam Red Sparks? Sosok Penting Ini Ungkap Fakta...
- KOVO
tvOnenews.com - Inikah kode hingga tanda-tanda Megawati Hangestri akan cabut dari Jung Kwan Jang Red Sparks pasca babak playoff musim ini.
Masa depan Megawati Hangestri di Red Sparks semakin menemui kejelasan.
Hal itu diungkapkan oleh agen Megawati Hangestri di Korea yakni Kim Seong-hoon.
Ia mengonfirmasi kalau kliennya itu dipastikan tidak mendaftar sebagai pemain kuota asing V-League musim depan.
Sebagaimana diketahui, Megawati Hangestri tak bisa lagi bermain untuk Red Sparks pada musim depan.
- KOVO
Pevoli asal Jember itu terbentur regulasi KOVO jika ingin stay di Jung Kwan Jang.
Pasalnya, aturan KOVO menyebut bahwa pemain asing termasuk Asia tidak bisa bermain untuk klub yang sama dalam tiga musim berturut-turut.
Itu artinya, Megawati Hangestri tidak bisa bertahan di Red Sparks musim depan apabila KOVO masih mengacu terhadap regulasi yang mereka terapkan sebelumnya.
Bahkan, tim pesaing seperti Pink Spiders disebut-sebut mau menggunakan jasa Megawati Hangestri pada musim depan.
Bagaimana tidak, Megawati Hangestri mencatatkan rekor sebagai pemain Asia terbaik sepanjang sejarah V-League setelah total mengoleksi 1.500 poin selama dua musim di Red Sparks.
Sementara itu, Media Korea Yonhap News melalui jurnalis Lee Dong-chul mengungkapkan bahwa Megawati Hangestri tidak akan terdaftar di kuota pemain asing V-League 2025/2026.
“Megawati Pertiwi yang menunjukkan penampilan terbaik di antara pemain kuota Asia telah melepaskan pilihan untuk mendaftar sebagai pemain kuota asing,” kata jurnalis Yonhap News.
“Menurut Kim Seong-hun, CEO Vision International, agen domestik Mega, mereka telah memutuskan untuk tidak mengirim lamaran try out pemain asing yang berakhir pada tanggal 19 (Maret),” lanjutnya.
Memang, pada awalnya muncul rumor yang menyebut jika Megawati Hangestri akan mendaftar sebagai pemain asing apabila bertahan di V-League.
Hal ini karena pemain asing bakal mendapat kenaikan gaji menjadi 250 ribu USD atau Rp4,05 miliar, sedangkan kalau tetap di kuota Asia hanya bisa dibayar maksimal 150 ribu USD atau Rp2,4 miliar.
Load more