ADVERTISEMENT
Advertnative
tvOnenews.com - Dengan statistik menterang selama dua musim di Red Sparks, Tak bisa dipungkiri jika nama Megawati Hangestri kini menjadi salah satu pevoli terbaik di Liga Voli Korea.
Bagaimana tidak, Megawati Hangestri langsung menunjukan kualitas terbaiknya pada musim pertama bermain di Liga Voli Korea 2023/2024.
Berduet dengan Giovanna Milana, Mega sukses membawa Red Sparks melaju ke babak play off setelah absen selama 7 musim lamanya.
Megawati Hangestri dan Giovanna Milana (sumber: KOVO)
Tak hanya itu, pevoli yang dijuluki Megatron itu juga mencatat 736 poin untuk Red Sparks di musim pertamanya.
Catatan impresif itulah yang membuat pelatih Red Sparks yakni Ko Hee-jin, memutuskan untuk kembali memilih Megawati Hangestri pada program draft Kuota Asia musim ini.
Menjalani musim keduanya dengan Red Sparks, Megawati Hangestri kembali menjadi senjata utama untuk tim asal Daejeon itu.
Hal itu terbukti dengan torehan 802 poin yang diukir Megawati Hangestri pada gelaran V league musim ini yang membuatnya bertengger di posisi ketiga daftar top skor.
Tak heran jika Megawati Hangestri menjadi salah satu pemain paling diincar oleh banyak tim di V league musim ini.
Megawati Hangestri (sumber: KOVO)
Namun, belakangan beredar kabar jika Megawati Hangestri akan meninggalkan Liga Voli Korea musim depan dan bermain di negara lain.
Terkait hal itu, salah satu media Korea yakni The Spike mengungkapkan tiga pilihan untuk karier Megawati Hangestri musim depan.
Pertama memperbarui kontrak Kuota Asianya, kedua mendaftar draft pemain asing umun dan yang ketiga meninggalkan V league untuk bermain di negara lain.
Dalam artikelnya itu, The Spike sempat memperingatkan satu hal untuk Megawati Hangestri jika memilih untuk meninggalkan Red Sparks dan bermain di negara lain.
Jika Mega memutuskan bermain di negara lain, The Spike memperingati pevoli asal Jember itu bila dirinya bisa saja tidak tampil sebaik seperti di Korea.
Megawati Hangestri (sumber: Red Sparks)
"Tidak diketahui apakah Mega akan mampu tampil baik di lingkungan yang sama sekali berbeda dari saat ia bermain di V-League," tulis The Spike.
"Berbeda dengan V-League, di mana seorang penerjemah bahasa Indonesia mendampingi Mega selama dua musim, liga-liga di luar negeri sering kali tidak menugaskan penerjemah bahasa kepada pemain secara individu," sambungnya.
"Mega yang memiliki berbagai batasan dan kewajiban karena latar belakang agamanya, harus berpikir sendiri apakah ia akan mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan baru," lanjutnya.
Meskipun seakan khawatir kehilangan Megawati Hangestri musim depan, The Spike tetap menghormati keputusan bintang voli Indonesia itu.
Saat ini, Mega memilih untuk fokus menghadapi babak play off Liga Voli Korea bersama Red Sparks.
(akg)
Load more