Kenang Megatron, Ratu Voli Korea Sebut Megawati Hangestri 'Monster': Seberapa Menakutkan Jika Saya Bertemu Mega di...
- KOVO / Pink Spiders
tvOnenews.com - Megawati Hangestri Pertiwi kembali mencuri perhatian publik voli Korea Selatan, bahkan hingga laga puncak V-League 2024/2025.
Penampilannya bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks berhasil menembus partai final yang penuh drama dan intensitas tinggi.
Meski gagal membawa timnya meraih gelar juara setelah kalah 2-3 dari Incheon Heungkuk Life Pink Spiders, performa Megawati tetap menjadi sorotan, termasuk dari lawannya di final sang ratu voli Korea, Kim Yeon-koung.
Kim Yeon-koung, yang sukses memimpin Pink Spiders menjadi juara musim ini, memberikan penghormatan besar kepada Megawati.
Dalam wawancara yang dilansir laman Chosun, Kim menyebut kehadiran Megawati telah memberi warna baru dalam kompetisi voli Korea.
“Beliau telah berkembang menjadi pemain yang benar-benar menakutkan dan telah mengangkat level bola voli kita,” ucap Kim, Kamis (10/4).
Pujian dari Kim bukanlah sekadar basa-basi. Rivalitas antara Megawati dan Kim Yeon-koung selama partai final menjadi salah satu sajian paling menarik sepanjang musim.
Megawati, yang dikenal dengan julukan “Megatron”, tampil dominan dalam berbagai aspek serangan.
Ia memimpin Red Sparks dengan torehan 802 poin musim ini, menempati peringkat ketiga terbanyak di liga, dan mencatat tingkat keberhasilan serangan tertinggi dengan 48,06 persen.
Ia juga unggul di berbagai jenis serangan seperti open attack, quick attack, dan counter attack.
Tak hanya lawan, pihak Red Sparks pun tak ragu melontarkan pujian tinggi pada Megawati.
- KOVO
Seorang pejabat klub mengatakan kepada Naver Sports, “Dia adalah pemain papan atas dengan kepribadian hebat, sangat berdedikasi, dan mampu bergaul baik dengan pemain dan staf.”
Klub pun sebenarnya ingin mempertahankan Megawati, namun ia memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak demi merawat ibunya yang sedang sakit.
Keputusan ini didukung penuh oleh manajemen Red Sparks. “Kami mendukung tantangan baru Mega dan berharap dapat bekerja sama lagi suatu hari nanti,” ujar pihak klub.
Yang menarik, dalam wawancara terpisah, Kim Yeon-koung bahkan membayangkan betapa menakutkannya menghadapi Megawati jika bertemu di ajang internasional.
“Saya bertanya-tanya seberapa menakutkannya jika saya bertemu beliau sebagai anggota tim nasional Indonesia,” kata Kim.
Pernyataan ini tak hanya menyoroti kemampuan Megawati, tetapi juga memperlihatkan respek tinggi dari pemain dengan status ‘ratu voli’ Korea tersebut.
Selama dua musim di Korea, Megawati bukan hanya tampil sebagai salah satu pemain asing tersukses, tetapi juga mempererat hubungan antarnegara melalui olahraga.
Rivalitasnya dengan Kim Yeon-koung menjadi simbol sehatnya kompetisi dan kontribusinya dalam mengangkat standar V-League tidak bisa dipandang sebelah mata.
Kini, Megawati telah kembali ke Indonesia, namun jejaknya di kancah voli Korea Selatan akan tetap dikenang—baik oleh rekan setim, pelatih, maupun rival tangguh seperti Kim Yeon-koung.
Jika takdir mempertemukan mereka kembali di lapangan, entah sebagai lawan antarnegara atau rekan setim di masa depan, satu hal pasti: Megatron telah menjadi bagian penting dari sejarah voli Korea. (udn)
Load more