Begini Tanggapan Menpora soal Viralnya Olahraga Selebritas Vindes hingga Kuy Entertainment

tvOnenews.com - Vincent Desta (Vindes) dan Kuy Entertainment sukses menggelar event olahraga yang dimainkan oleh para selebritas, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo kemudian memberikan tanggapannya.

Menpora Dito Ariotedjo dilantik menggantikan Zainuddin Amali yang mundur dari jabatannya. Sosok Dito yang masih berusia 32 tahun diharapkan mampu mendongkrak minat generasi muda untuk berolahraga.

Sebelum menjabat Menpora, Dito merupakan salah satu petinggi di Rans Sport yang membawahi Rans FC dan Rans PIK Basketball.

“Kami ingin membangun karakter bangsa melalui olahraga, di antara programnya adalah memasifkan liga antar kampung, sekolah, sampai tingkat kota,” kata Dito saat ditemui tvOnenews.com di ruang kerjanya, Kamis (6/4/2023).

Sepanjang tahun 2022 hingga 2023 ini, Vincent Desta (Vindes) dan Kuy Entertainment yang lahir dari platform Youtube berhasil menggelar event olahraga yang dimainkan oleh para selebritas.

Mulai dari tenis meja, bulu tangkis, tenis lapangan, voli pantai, hingga sepak bola pantai semuanya sukses menyedot perhatian jutaan anak muda. 

“Seperti Tiba-Tiba Tenis itu, ya. Malah bagus, saya mendorong malah yang begitu. Juni ini saya dengar Tiba-Tiba Tenis jilid dua saya ingin kita rapat bersama mereka,” katanya. 

“Event seperti itu bisa dilakukan di berbagai titik seluruh Indonesia untuk merangsang dan mensosialisasikan cabor (cabang olahraga) yang mungkin kurang populer,” imbuhnya.

Kemenpora sebagai pemangku kepentingan bisa mengambil peran sebagai katalisator untuk membangun ekosistem industri olahraga yang sehat. 

Menurutnya seluruh cabor harus diseriusi pembentukan ekosistemnya, dengan begitu Indonesia tidak akan kekurangan talenta-talenta unggul di bidang olahraga.

Beasiswa LPDP untuk ekosistem olahraga

Selain itu Menpora Dito Ariotedjo berkomitmen untuk memberikan beasiswa LPDP kepada para atlet dan komponen pendukungnya di bidang sport science, event olahraga, dan lainnya.

“Karena kita masih amat minim Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendukung olahraga. Sebagai contoh, saat kita jadi penyelenggara kejuaraan kemarin, kita banyak impor tenaganya dari luar negeri,” jelasnya.