Teks Khutbah Jumat 21 November 2025 Singkat Padat: Jangan Asal Bicara Tanpa Ilmu
- Pexels/Mohamad Tamer
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama, meskipun orang-orang musyrik membencinya.” (QS. As-Saf: 9)
Dan Allah pula yang menjamin penjagaan terhadap Al-Qur’an:
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” (QS. Al-Hijr: 9)
Peran Ulama dalam Menjaga Ilmu
Al-Qur’an adalah petunjuk sepanjang zaman, dan Allah telah menyiapkan penjaga-penjaga syariat, yakni para ulama. Mereka menjaga ajaran Nabi dari penyimpangan, sebagaimana disebutkan dalam hadis:
يَحْمِلُ هَذَا اْلعِلْمَ مِنْ كُلِّ خَلَفٍ عُدُوْلُهُ، يُنْفُوْنَ عَنْهُ تَحْرِيْفَ الغَالِّيْنَ وَتَأْوِيْلَ الجَاهِلِيْنَ وَانْتِحَالَ الْمُبْطِلِيْنَ.
“Ilmu (agama) ini akan dibawa oleh orang-orang terpercaya dari setiap generasi. Mereka akan meluruskan penyimpangan orang-orang yang melampaui batas, takwil orang-orang jahil, dan pemalsuan orang-orang batil.” (HR. Ahmad dalam Tarikh Dimasyq, 7: 39)
Karena itu, Allah memerintahkan kita untuk bertanya kepada orang yang ahli ilmu apabila tidak mengetahui:
فَاسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَۙ
“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl: 43)
Sebaliknya, kita diperingatkan dari mengikuti mereka yang hanya pandai berkata-kata namun tidak berilmu, yang berani berfatwa tanpa dasar dan membuat manusia tersesat.
Fenomena Hilangnya Ilmu dan Munculnya Kebodohan
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan bahwa salah satu tanda hari kiamat adalah berkurangnya ilmu dan merebaknya kebodohan:
Load more