Oleh karena itu, zakat disebut juga shodaqoh, yang berasal dari kata sidiq yang berarti benar atau jujur karena zakat akan menunjukkan benarnya iman muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) yang mengharapkan ridha Allah dengan zakatnya tersebut.
Dalam kitab Syarh Al-Mumti, dijelaskan bahwa zakat adalah bukti kebenaran iman pelakunya. Karena harta itu dicintai oleh jiwa, dan kita tidak akan mengorbankan sesuatu yang dicintai kecuali karena mengharapkan sesuatu yang lebih dicintainya. Dari situ kita bisa melihat kejujuran pelakunya dalam mencari ridha Allah.
3. Bentuk rasa syukur
“Zakat adalah bentuk ungkapan syukur akan nikmat harta yang kita miliki,” mengutip dari Al-Qurafi dalam kitab Adz-Dzakhirah. Terlebih lagi, saat ini Indonesia masih dalam ancaman wabah Covid-19. Sementara banyak masyarakat terdampak krisis akibat pandemi Covid-19 ini. Oleh karena itu, selain pemerintah, masyarakat khususnya kaum muslim juga dapat berperan untuk membantu masyarakat terdampak dengan menunaikan zakatnya.
4. Sifat orang penghuni surga
Menunaikan zakat merupakan salah satu sifat orang-orang yang berbakti kepada Allah SWT dan penghuni surga. Tentu, kita semua menginginkan kelak bisa masuk surga, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (jannah) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. Adz-Dzariyat ayat 15-19).
5. Penopang masyarakat muslim
Load more