Materi Khutbah Idul Adha 2025: Memberikan Daging Menyampaikan Cinta, Hikmah Kurban yang Dilupakan
- Freepik
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd.
Hadirin jemaah shalat Id rahimahumullah, segala puji bagi Allah SWT yang selalu menumpahkan nikmat iman dan Islam kepada kita semua, sehingga kita kembali diberikan kesempatan menyemarakkan Hari Raya Idul Adha pada 2025, hari di mana umat Islam di seluruh dunia mengenang ketaatan agung Nabi Ibrahim AS dan pengorbanan mulia Nabi Ismail AS.
Tak lupa, marilah kita senantiasa mengucap sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi terakhir menjadi sang teladan mengajarkan arti kepedulian dan memberikan cinta kasih kepada umat Islam.
Saudaraku yang dikaruniai Allah
Pada kesempatan hari ini, kita akan menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban menyembelih hewan kurban.
Namun, dalam penyembelihan hewan kurban, bukan hanya tentang melihat darah dan daging yang mengalir.
Di balik ritual ini, Allah SWT menyimpan pelajaran dan nilai-nilai kemanusiaan yang begitu dalam. Kurban bukan hanya persoalan menyembelih hewan, namun sesungguhnya ibadah ini adalah simbol yang begitu berarti melibatkan hawa nafsu, egoisme, dan kecintaan berlebihan terhadap dunia.
Jika kita kembali mengingat pada sebuah kisah masyhur, Nabi Ibrahim AS dengan ketaatannya kepada Allah SWT harus mau tak mau menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS.
Tidak hanya mengacu pada ketaatan Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS sebagai anaknya dengan ikhlas dan bersedia dirinya jika ditakdirkan untuk disembelih oleh ayah tercintanya.
Ini bukan semata soal pengorbanan fisik, tapi tentang penyerahan diri total kepada kehendak Ilahi. Maka dari itu, kurban adalah latihan ruhani sekaligus sosial bagi umat Islam sepanjang masa.
Dalam potongan redaksi Surah Al-Hajj Ayat 37, Allah SWT berfirman:
لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ
Load more