Apakah Istri Berdosa Ogah Melayani Suami yang KDRT usai Diperlakukan Kasar? Buya Yahya Beri Jawaban kalau itu...
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
"Malam minta digauli? Gila dan betul gila dia, kalau orang waras enggak akan semacam itu. Laki-laki baik tidak akan memukul istrinya biarpun istrinya layak dipukul," tuturnya.
Buya Yahya menyarankan jika para istri memiliki suami suka KDRT, segera diobati minimal menghadirkan psikolog hingga dokter untuk mengecek dan menyembuhkan kondisi kejiwaannya.
Jika tetap melakukan hal serupa dan sulit sembuh, menurut Buya Yahya, istri seharusnya bercerai dari suaminya dan diperbolehkan dalam agama Islam.
"Secara hukum adalah tidak dibenarkan, haram dan dosa. Nabi mengatakan orang seperti itu adalah orang gila, dalam bahasa Nabi 'siangnya menempeleng, malamnya menggauli'," tegasnya.
KDRT menunjukkan kejahatan dari suatu pasangan dan sangat berdampak kepada kondisi anak-anak mereka, apalagi kalau keributan terjadi di depan buah hatinya sangat rentan menimbulkan kebencian.
"Kecuali kalau kita olah lagi hatinya, kita benahi hatinya sehingga menjadi hati yang lapang memaafkan kepada sang ayah," tuturnya.
Terkait kasus ini, Buya Yahya mengarahkan agar para suami segera berobat menyembuhkan kondisi mental dan kejiwaannya, termasuk dikhususkan kepada istri.
Buya Yahya melanjutkan, seorang suami juga harus belajar akhlak bagaimana menjadi kepala rumah tangga yang baik, karena berdampak pada kondisi kebutuhan memenuhi biologis kepada istri.
"Bisa mempengaruhi kondisi cara menggauli istri dengan cara baik, bukan caci dan olokan. Ayo belajar, sebab depresi itu bakal menular," pesannya.
Akan tetapi, jika kondisi sudah membaik namun istri tetap menolak, maka sikap tersebut merupakan bentuk kezaliman kepada suami.
"Ingat, wanita baik tidak akan mencaci suaminya biarpun layak dicaci, dan sebaliknya suami tak akan memukul biarpun istrinya layak dipukul, dia punya solusi yang hebat," tukasnya.
Kesimpulannya adalah istri bisa berdosa bahkan berbuat zalim dengan catatan menolak hubungan intim kepada suami yang kejiwaannya sudah membaik.
(hap)
Load more