Menteri Agama RI Sebut Pohon Matoa dari Papua Simbol Indonesia yang Beragam
- Istimewa
“Semua agama pada dasarnya mengajarkan kita untuk tidak merusak bumi, bahkan menganjurkan kita menjadi penjaga bagi alam. Maka, sangat penting bagi para tokoh agama untuk memberikan keteladanan dalam pelestarian lingkungan,” lanjut Menag.
Pemilihan pohon matoa dalam gerakan ini bukan hanya simbol keberagaman hayati Nusantara, tetapi juga representasi dari perhatian negara terhadap wilayah Indonesia Timur, yang kerap kali terpinggirkan dalam narasi pembangunan nasional.
Dengan menjadikan pohon matoa sebagai ikon, Indonesia seolah menyampaikan pesan kepada dunia bahwa solusi krisis iklim tidak hanya datang dari teknologi tinggi atau kebijakan internasional, tetapi juga dari kearifan lokal yang selama ini hidup berdampingan dengan alam.
Kegiatan penanaman pohon juga melibatkan berbagai unsur masyarakat, mulai dari tokoh lintas agama, santri, pelajar, hingga organisasi keagamaan di seluruh penjuru tanah air.
Sinergi ini menjadi bukti bahwa pelestarian alam adalah tanggung jawab bersama. Dari Aceh hingga Papua, umat beragama diajak untuk menanam, merawat, dan melestarikan bumi sebagai bentuk ibadah ekologis.
Kemudian, Pohon matoa bisa menjadi duta hijau Indonesia, sebagaimana bambu milik Cina atau sakura milik Jepang. (klw)
Load more