Kembali Respons Perseteruan Gus Fuad Plered, Ketua PBNU Bicara Sosok Guru Tua hingga Minta Warga NU Tak Terprovokasi
- LTN PBNU
Sebelumnya, Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi atau Gus Fahrur juga menyerukan agar umat Islam tetap menahan diri agar perseteruan tidak meluas.
"Ini kan sama-sama umat Islam, sesama umat Nabi Muhammad jadi harus bisa menahan diri. Jangan saling menjatuhkan dan saling menyerang," kata Gus Fahrur.
"Ini harus dihentikan dan dicegah, karena sesungguhnya para kiai, ulama, dan Habaib adalah sesama tokoh agama Islam yang berperan penting dalam dakwah Islam di Indonesia sejak zaman dahulu, sekarang dan meneruskan perjuangan Walisongo," sambung Gus Fahrur.
Kronologi Gus Fuad Plered Diduga Menghina Guru Tua
Ucapan Gus Fuad Plered menyebutkan kata "Pengkhianat dan monyet" merebak viral di media sosial.
Dugaan penghinaan tersebut berasal dari sesi perbincangan di konten YouTube milik Gus Fuad Plered yang menyoroti peran Guru Tua.
Dalam klarifikasinya, Fuad Plered lebih menyinggung usulan Guru Tua akan menjadi pahlawan nasional, walaupun tertunda sejak 2006 hanya perkara tidak memiliki status Warga Negara Indonesia (WNI) yang jelas.
Bagi Fuad, Guru Tua belum bisa diusulkan sebagai pahlawan nasional. Alhasil, ia tanpa sadar telah mengucap pengkhianat dan monyet sebagai kebiasaan dilakukan masyarakat Indonesia.
Pengurus Besar (PB) Alkhairaat selaku peninggalan sejarah Guru Tua sekaligus umat Muslim di wilayah Timur Indonesia merasa terluka setelah ulama besar itu disorot Fuad Plered.
Tak hanya itu, habaib juga ikut merespons sekaligus mengecam atas ucapan tersebut. Mereka sangat marah karena Guru Tua dianggap telah direndahkan oleh Fuad Plered.
Setelah itu, Kementerian Hukum (Kemenkum) RI melalui Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Tengah Rakhmat Renaldy menyatakan status Guru Tua sebagai WNI telah sah secara negara.
Hasil pengumuman tersebut berkat beberapa sejumlah pejabat dan pihak masyarakat terus menekan agar status kewarganegaraan Guru Tua dianggap sah dan bisa mempermudah proses pahlawan nasional.
(ant/hap)
Load more