Teks Khutbah Jumat 11 April 2025: Pesan Kematian di Tengah Euforia Syawal
- iStockPhoto
Pada kesempatan khutbah Jumat ini, marilah kita merenung sejenak di tengah euforia dan kebahagiaan menyambut bulan Syawal setelah Ramadhan. Jangan sampai kita lalai akan hakikat kehidupan "bahwa setiap jiwa pasti akan kembali kepada Allah SWT".
Sidang Jumat yang dilimpahkan rezeki oleh Allah
Pertama-tama, khatib akan menerangkan seputar Syawal sebagai antara euforia dan kewaspadaannya.
Syawal seringkali identik dengan suka cita. Umat Islam berkumpul bersama keluarga, bersilaturahmi, menikmati hidangan khas Lebaran, dan berbagi kebahagiaan.
Namun, di balik suasana yang meriah, tidak sedikit pula di antara kita yang mendengar kabar duka seseorang meninggal dunia di bulan Syawal.
Ini menjadi isyarat bahwa ajal tidak mengenal waktu. Ia bisa datang setelah Ramadhan, bahkan di hari-hari kita sedang merayakan kemenangan.
Momentum Syawal seharusnya tidak hanya menjadi ajang perayaan, tapi juga refleksi, "apakah kita telah benar-benar meraih kemenangan rohani? Apakah kita siap menghadapi kematian setelah melewati bulan penuh ampunan?".
Jemaah sekalian, kita akan membahas kematian merupakan kepastian yang sering terlupakan. Dalam bagian redaksi Surat Ali Imran Ayat 185 menjadi rujukan dalil Al-Quran terkait ajal, Allah SWT berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ
Artinya: "Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati." (QS. Ali Imran, 3:185)
Tafsir dari potongan ayat 185 ini mengingatkan bahwa, kematian adalah takdir yang pasti. Tidak peduli usia, jabatan, atau kondisi kesehatan seseorang.
Di bulan Syawal ini, banyak dari saudara kita yang telah kembali ke hadirat-Nya, meninggalkan dunia yang fana ini.
Maka dari itu, bagi kita yang masih hidup, ini adalah waktu yang tepat untuk muhasabah dan mengevaluasi diri, apakah bekal untuk akhirat sudah cukup.
Seorang ulama berkata, "Barang siapa yang banyak mengingat mati, maka dia akan ringan dalam dunia dan gigih dalam akhirat."
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Lantas, apa saja hikmah di balik kematian di bulan Syawal?
Meninggal dunia setelah Ramadhan, apalagi di bulan Syawal, bukanlah akhir yang buruk, justru bisa menjadi pertanda husnul khatimah akhir kehidupan yang baik.
Load more