Ramalan dan Astrologi dalam Pandangan Islam: Apa Kata Ulama? Berikut Pandangan dari Buya Yahya
- Freepik
Menurut Buya Yahya ramalan bintang adalah bentuk bualan para dukun. Pasalnya, yang mengetahui mengenai nasib dan masa depan adalah Allah SWT dan para utusan yang diberi petunjuk.
Hadis Tentang Larangan Percaya Ramalan
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa mendatangi seorang peramal, lalu menanyainya, maka shalatnya tidak diterima selama 40 malam.” (HR. Muslim no. 2230)
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau peramal, lalu membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Dalil-dalil Al-Qur’an tentang Larangan Percaya Ramalan
Allah SWT telah menegaskan bahwa tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui perkara gaib kecuali dengan izin-Nya, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini.
عٰلِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلٰى غَيْبِهٖٓ اَحَدًاۙ اِلَّا مَنِ ارْتَضٰى مِنْ رَّسُوْلٍ فَاِنَّهٗ يَسْلُكُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ رَصَدًاۙ
Artinya: Dia mengetahui yang gaib. Lalu, Dia tidak memperlihatkan yang gaib itu kepada siapa pun,kecuali kepada rasul yang diridai-Nya. Sesungguhnya Dia menempatkan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya. (QS. Al-Jin: 26–27)
اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ࣖ
Load more