Ketika orang berbondong-bondong mengenakan pakaian terbaik, menyantap hidangan terenak, dan berkumpul bersama keluarga, takbir hadir sebagai alarm spiritual, mengingatkan bahwa kemenangan hakiki adalah keberhasilan setiap individu dalam memperbaiki diri.
Idul Fitri bukanlah klimaks pesta, melainkan titik tertinggi umat muslim dalam merenungi apakah sudah kembali pada fitrah? Sudahkah hatinya dibersihkan dari sombong, dengki, dan lalai dari Allah?.
Akhirnya, takbir pada malam Idul Fitri juga mengajak semua umat Islam untuk terus menjaga semangat Ramadhan meski bulan suci telah berlalu.
Karena hal itu merupakan seruan agar nilai-nilai Ramadhan tidak berhenti di hari lebaran, melainkan menjadi cahaya yang menerangi langkah-langkah di sebelas bulan berikutnya.
Ia mengatakan dengan hati yang bertakbir, umat Islam diajak menjadi pribadi yang rendah hati, bersyukur, dan siap memperkuat kembali ikatan persaudaraan.
Takbir adalah gema ketundukan, gema kemenangan rohani yang menandai awal baru dalam perjalanan kita menuju Allah dengan jiwa yang lebih bersih.
Idul Fitri bukanlah penutup, tetapi pembuka lembaran baru dalam kehidupan seorang muslim yang menandai awal fase hidup yang lebih bersih, lebih suci, dan lebih dekat kepada Allah.
Load more