Perayaan Idul Fitri berarti juga merayakan persaudaraan. Hari raya ini merupakan momen untuk saling memaafkan, menyambung silaturahim, dan menumbuhkan kembali semangat ukhuwah.
Terlebih setiap umat Islam kembali ke fitrah, yaitu suci dari dosa, bersih dari kebencian, dan lapang dalam memberi maaf. Itulah makna 'fitri' yang sejati kembali kepada kesucian jiwa dan kejernihan niat.
Oleh karena itu, kegembiraan yang dirasakan oleh umat Islam setelah sebulan menahan lapar dan dahaga merupakan tanda spiritualnya telah melewati masa latihan intensif dalam menjalani rukun Islam yang ketiga, yaitu puasa.
Puji mengatakan bahwa dalam gema takbir yang berkumandang sejak malam Idul Fitri, Allah mengajarkan umatnya untuk tidak sekadar merayakan, tetapi juga merenungkan.
Takbir bukan hanya ucapan lisan, tetapi pengakuan tulus atas kebesaran Allah yang telah membimbing umat Islam melewati Ramadhan dengan segala ujian dan berkahnya
Hal itu sebagai Firman Allah yang tertulis di Qur'an Surat Al-Baqarah 185 yang artinya hendaklah kamu menyempurnakan bilangan (puasa), dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Ayat ini menyiratkan tiga hal penting dalam meresapi makna Idul Fitri. Pertama, menyempurnakan puasa berarti menyelesaikan ibadah ini dengan sungguh-sungguh, tidak sekadar menahan lapar, tapi juga menata hati dan amal.
Load more