Apakah Kita Benar-Benar Kembali Suci? Buya Yahya Beberkan Tanda Orang yang Dapat Predikat Fitri di Hari Raya
- freepik
“Ini berat, bagaimana menghilangkan iri dan dendam, harus benar-benar lapang hati,” kata Buya Yahya.
Bagaimana Jika Ada Pelaku Maksiat Meminta Maaf Saat Lebaran?
Buya Yahya menegaskan, sebagai muslim kita harus memaafkan, karena apa yang ia lakukan adalah urusannya dengan Allah SWT.
“Kita harus maklum dengan ketidak mengertinya dia, jika ada orang yang salah dengan Allah SWT lalu kita tidak memaafkan dia, itu salah paham,” tegas Buya Yahya.
Buya kemudian mengatakan bahwa kita harus lapang hati memaafkan dan kemudian jika mungkin ajak ia ke arah kebaikan.
“Islam mengajarkan kita lapang hati,” tegas Buya Yahya.
“Orang berzina minta maaf lalu kita tidak memaafkan? itu bukan urusan kita, itu urusan Allah, kita benahi dengan suruh ngaji,” tambah Buya Yahya.
Maka jika kita tidak memaafkan orang karena menilai ia telah berbuat salah kepada Allah, meski ia musyrik pun itu artinya kita meretakkan tali silaturahmi.
“Jika kita tidak memaafkan orang yang melakukan kesalahan terhadap Allah maka itu artinya meretakkan silaturahmi, ini yang sempit pandangan,” tandas Buya Yahya.
Hal ini karena Nabi Muhammad SAW sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan.
Itulah pandangan Buya Yahya yang dikutip tvOnenews.com dari YouTube Al-Bahjah TV dimana Buya diingatkan bahwa predikat fitri bukan sekadar label yang didapat setiap Muslim setelah merayakan Idul Fitri. Kesucian sejati hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar menjaga dan meningkatkan kualitas ibadah serta akhlak mereka setelah Ramadhan berlalu. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Buya Yahya, tanda-tanda orang yang benar-benar kembali suci dapat terlihat dari bagaimana mereka menjaga ibadah, akhlak, serta hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
Semoga kita termasuk dalam golongan yang benar-benar mendapatkan predikat fitri dan mampu menjaga kesucian ini hingga bertemu dengan Ramadhan berikutnya. Aamiin. (put)
Load more