Apakah Kita Benar-Benar Kembali Suci? Buya Yahya Beberkan Tanda Orang yang Dapat Predikat Fitri di Hari Raya
- freepik
tvOnenews.com - Hari Raya Idul Fitri sering kali diartikan sebagai momen kembali suci setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Namun, apakah semua orang yang merayakan Idul Fitri benar-benar mendapatkan predikat fitri? Buya Yahya melalui dakwahnya menjelaskan tanda-tanda seseorang yang benar-benar mendapatkan kesucian setelah Ramadhan.
Lantas Orang Seperti Apa yang Mendapat Predikat “Fitri” di Hari Raya?
Buya Yahya menjelaskan kembali suci saat Lebaran maknanya adalah sebuah harapan dari seseorang yang telah menjalani ibadah Ramadhan selama sebulan penuh.
“Itu maksudnya bukan memastikan kita sudah suci, tapi berharap semoga dengan Idul Fitri ini kita telah kembali kepada suci, karena Anda menghadap Allah SWT dengan shalat anda, tarawih anda, kemudian di hari raya berhubungan baik dengan sesama, maka semoga Anda termasuk kembali kepada fitrah, jadi jadi makna doa, pengharapan,” tandas Buya Yahya.
Memang seharusnya begitu seperti itu, sebagaimana dengan apa yang dijelaskan dalam sebuah hadits tentang orang yang celaka di bulan Ramadhan.
“Kan ada hadits yang mengatakan orang masuk bulan Ramadhan keluar tidak diampuni, celakalah dia,” kata Buya Yahya.
“Makanya kalau dia aktif di Ramadhan, insyaAllah dia termasuk golongan yang dapat fitrah artinya yang kembali fitri saat hari raya,” tambah Buya Yahya.
Sebagaimana namanya, Hari Raya Idul Fitri maka diharapkan semua umat muslim yang sudah menjalani ibadah selama sebulan penuh ini akan menjadi fitri di saat Lebaran.
‘Hari raya juga namanya Idul Fitri, dari itu kita beribadah selama sebulan, dosa dihapuskan, urusan sama manusia kita baik, maka bersih fitri, seolah-olah bersih dari dosa, tapi tentunya bagi yang berjuang, apakah semua diampuni ya tidak, tentunya yang berjuang,” kata Buya Yahya.
Saat Hari Raya Idul Fitri diharapkan setiap muslim dapat menjalin hubungannya dengan baik dengan Allah SWT dan manusia.
“Artinya kita menyempurnakan jalinan kepada Allah dan manusia, Ibadah selama Ramadhan jalinan kepada Allah, Lebaran itu bagaimana jalin hubungan baik dengan manusia,”
Menurut Buya Yahya yang berat saat Lebaran adalah bagaimana menjalin hubungan dengan manusia karena setiap orang harus benar-benar lapang hati saat memaafkan, bukan sekedar salaman saja.
“Ini berat, bagaimana menghilangkan iri dan dendam, harus benar-benar lapang hati,” kata Buya Yahya.
Bagaimana Jika Ada Pelaku Maksiat Meminta Maaf Saat Lebaran?
Buya Yahya menegaskan, sebagai muslim kita harus memaafkan, karena apa yang ia lakukan adalah urusannya dengan Allah SWT.
“Kita harus maklum dengan ketidak mengertinya dia, jika ada orang yang salah dengan Allah SWT lalu kita tidak memaafkan dia, itu salah paham,” tegas Buya Yahya.
Buya kemudian mengatakan bahwa kita harus lapang hati memaafkan dan kemudian jika mungkin ajak ia ke arah kebaikan.
“Islam mengajarkan kita lapang hati,” tegas Buya Yahya.
“Orang berzina minta maaf lalu kita tidak memaafkan? itu bukan urusan kita, itu urusan Allah, kita benahi dengan suruh ngaji,” tambah Buya Yahya.
Maka jika kita tidak memaafkan orang karena menilai ia telah berbuat salah kepada Allah, meski ia musyrik pun itu artinya kita meretakkan tali silaturahmi.
“Jika kita tidak memaafkan orang yang melakukan kesalahan terhadap Allah maka itu artinya meretakkan silaturahmi, ini yang sempit pandangan,” tandas Buya Yahya.
Hal ini karena Nabi Muhammad SAW sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan.
Itulah pandangan Buya Yahya yang dikutip tvOnenews.com dari YouTube Al-Bahjah TV dimana Buya diingatkan bahwa predikat fitri bukan sekadar label yang didapat setiap Muslim setelah merayakan Idul Fitri. Kesucian sejati hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar menjaga dan meningkatkan kualitas ibadah serta akhlak mereka setelah Ramadhan berlalu. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Buya Yahya, tanda-tanda orang yang benar-benar kembali suci dapat terlihat dari bagaimana mereka menjaga ibadah, akhlak, serta hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
Semoga kita termasuk dalam golongan yang benar-benar mendapatkan predikat fitri dan mampu menjaga kesucian ini hingga bertemu dengan Ramadhan berikutnya. Aamiin. (put)
Load more