Terjangkit Penyakit HIV dan AIDS Bisa Pengaruhi Aib Pernikahan, Apakah Benar? Buya Yahya Jelaskan secara Gamblang
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
Menurut Buya Yahya, HIV dan AIDS memang sangat berpengaruh, bahkan pernikahan bisa batal. Salah satu calon pengantin merasa malu apabila pasangannya terjangkit penyakit tersebut.
"Di dalam pernikahan ada memang aib-aib yang bisa menjadikan seseorang minta untuk membatalkan sebuah pernikahan. Seperti kata Imam Syafii terbatas antara lima atau enam aib saja," respons Buya Yahya.
Pengasuh LPD Al Bahjah itu mengatakan jika pihak wanita mengalami AIDS, tidak masalah apabila ingin membatalkan pernikahannya, karena berkaitan pada aib ke depannya.
"Seperti impotensi, atau perempuan mohon maaf tidak bisa digauli karena tumbuh daging di wilayah tersebut, atau tumbuh tulang di wilayah tersebut," tutur dia.
Ia menyampaikan alasannya pihak wanita bisa mengalah atau memunculkan ketidaknyamanan dialami keduanya, nanti dapat mempengaruhi soal hubungan suami istri setelah pernikahan.
"Hubungannya adalah di dalam hal kemaslahatan hubungan suami istri. Jika seorang suami menemukan istrinya seperti itu, berarti kan dia tidak bisa bersenang-senang di wilayah tersebut karena tumbuh daging yang tidak bisa ditembus oleh kemaluan oleh seorang suami," jelasnya.
"Maka seorang suami layak saat itu untuk meminta untuk itu (membatalkan pernikahan)," tambah dia.
"Atau seorang wanita menikah tahu-tahunya ternyata laki-lakinya impotensi. Dia punya hak untuk membatalkan pernikahannya. Karena kenapa? Ini kebutuhan pribadi," lanjutnya lagi.
Buya Yahya menjelaskan aib keluarga tidak bisa diselamatkan lagi jika seseorang mengalami penyakit mematikan yang satu ini. Percuma apabila tetap melanjutkan pernikahan, hanya memberikan ketidaknyamanan.
"Ini di antaranya aib-aib yang bisa menjadikan seseorang membatalkan pernikahan. Segala bentuk penyakit yang menjadikan ketidaknyamanan itu bisa menjadikan dia tidak nyaman," imbuhnya.
Ia berpendapat AIDS bagian dari aib pernikahan, yang efeknya sangat berbahaya untuk keluarga, tidak hanya tentang kondisi tubuhnya.
"Apalagi menjadikan dia takut seperti AIDS. Jadi dalam pembahasan para ulama akhir zaman, karena AIDS pun di akhir zaman ditemukannya, maka AIDS termasuk bentuk aib didalam pernikahan," tuturnya.
Meski demikian, pendakwah kelahiran asal Blitar ini mengingatkan orang yang kena AIDS tidak selalu dianggap orang jahat.
Load more