Perang Tabuk di Bulan Rajab, Perang Terakhir Nabi Muhammad SAW
- Tim tvOne
Orang-orang munafik benalu ditubuh kaum mukminin mengembosi orang-orang yang menyumbangkan harta mereka sedikit padahal itu yang mereka mampu, sebagaimana yang dikatakan oleh Quraish Shihab, ketika Islam sudah menyerap pada sanubari dan mereka paham bahwa yang terpenting adalah partisipasi, sikap orang-orang munafik inilah Allah taa’ala abadikan mereka dalam surah at-Taubah ayat 79,
“(orang-orang munafik) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan suka rela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka”
Kemudian di dalam ayat tersebut Allah subhana wa ta’ala melanjutkan karena orang-orang munafik mengejek para sukarelawan, maka Allah mengejek mereka kembali serta menyediakan azab yang pedih untuk mereka.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berangkat menuju Tabuk dengan jumlah prajurit sebesar 30.000 yang sebelumnya tidak pernah mencapai sebesar ini, dalam penyampai Syaifurrahman al-Mubarakfuri, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berangkat di hari Kamis ke arah selatan menuju Tabuk dan menyerahkan tanggung jawab atas keluarganya kepada Ali bin Abi Thalib untuk menjaganya di Madinah, serta mengangkat Abu Bakar ra memegang panji teragung dalam catatan Quraish Shihab semacam Panglima Tertingginya.
Quraish Shihab dalam “Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW “ mengutip penuturan dosennya di Universitas Al-Azhar, Abu Syubhbah menyebutkan bahwa pengangkatan Abu Bakar oleh Rasulullah SAW sebagai isyarat halus dari beliau, dimana Abu Bakar adalah sosok yang paling pantas menjadi khalifah setelah kepulangan Nabi Muhammad SAW menemui Allah Ta’aala
Dan pengangkatan Ali bin Abi Thalib juga mempunyai kesan sebagaimana kedudukan Harun terhadap Musa AS, keduanya memiliki kesan bersifat subyektif.
Ketika perjalanan ke Tabuk , Rasulullah SAW dan kaum muslimin melewati bangunan bekas kaum Tsamud dan beliau melarang kaum muslimin untuk meminum dan memakainya sebagai air wudhu, kecuali sumur yang didatangi oleh unta Nabi Shalih AS
Dan pada saat Rasulullah SAW berserta kaum muslimin sudah mendekat dengan wiayah Tabuk beliau memerintahkan siapa saja yang datang lebih utama di mata air Tabuk untuk tidak boleh meminumnya sampai Rasulullah SAW datang. Namun ada dua orang yang sudah lebih duluan meminumnya, lalu Rasulullah SAW berkata pada mereka berdua dan kemudian beliau membasuh wajah dan tangannya , lalu mata air itu memancarkan air yag banyak sehingga semua pasukan muslim mengambil airnya.
Load more