Kisah Hercules Cerita ke Santri Gus Miftah, Akui Mau Mati Terjebak di Dunia Hitam dan Kini Berpegang Teguh dengan Islam
- Kolase ANTARA & tvOnenews.com/Julio Trisaputra
tvOnenews.com - Masih ingat Rosario de Marshall alias Hercules, mantan preman legendaris di Tanah Abang? Ia memiliki catatan kisah yang sangat mengerikan kala berkelana di dunia hitam.
Sebagai mantan preman legendaris, Hercules sebelum berhijrah ke agama Islam dan rajin puasa, sempat berpengalaman menjadi bagian gengster yang kiprahnya dianggap sangat berbahaya.
Hercules juga pernah merasakan perannya menjadi broker di bidang politik dan menjalani kariernya di TNI AD sebagai portir pembantu TNI bagaimana Timor Timur kembali ingin bergabung Indonesia.
Namun, kiprahnya di militer tidak menjanjikan, bahkan gaji yang dihasilkan olehnya tak sebanding dengan perjalanannya menjadi gelandangan.
Bagi Hercules, hidup di jalan menghasilkan gaji yang cukup besar. Pada era 1900-an bisa memperoleh 1-2 juta rupiah hanya dalam hitungan semalam saja.
Pimpinan ormas GRIB Jaya itu berbagi kisahnya kepada para santri Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman. Ia menjelaskan tidak tahu mengapa dunia hitam sangat menjanjikan perjalanan hidupnya.
Ia mengakui kisah hidupnya berada di dunia hitam, sering membuatnya nyaris mati, tetapi hal itu telah menjadi pilihannya.
"Sebab daerah Lambak Hitam ini, sebenarnya tinggal tergantung kitanya aja sih. Kalau kita berani mati ya, pasti Lambak Hitam itu dikuasai sama kita," ungkap Hercules dilansir tvOnenews.com melalui kanal YouTube Gus Miftah Official, Minggu (9/2/2025).
Berbagai macam kegiatan di dunia hitam telah menjadi aktivitasnya sehari-hari, namun sangat berbahaya bagi orang awam yang belum terbiasa melakukannya.
- Tangkapan layar YouTube Gus Miftah Official
Tidak heran perannya sebagai gelandangan seolah-olah mengantarkan nyawa karena terlibat dengan beberapa fenomena, yang kemungkinan sangat keras untuk dirinya sendiri.
"Tentunya daerah Lambak Hitam ini ada macam-macam. Ada judi, ada tempat minuman-minuman, banyak orang mabok-mabok, (khususnya ada prostitusi juga)," tutur dia.
"Namun di dalam itu hampimr setiap malam mati, harus terlibat perkelahian, pembunuhan, setiap malam itu terjadi," sambungnya menambahkan.
Load more