Dikit-dikit Dianggap FOMO, Istilah Apakah Itu? Ternyata Bukan Sekedar Bahasa Anak Muda
- (ANTARA/Pexels)
tvOnenews.com - Akhir-akhir ini sering mendengar kata FOMO? Istilah FOMO kini kian populer sebagai bahasa gaul anak muda, terutama di media sosial.
Perasaan FOMO sering dialami saat seseorang melihat unggahan di media sosial. Adanya rasa ketakutan seseorang akan ketinggalan informasi, tren bahkan pengalaman orang lain.
Dalam kamus Oxford, FOMO yang berarti Fear of Missing Out merupakan kecemasan yang muncul oleh hal-hal di media sosial atau dari suatu peristiwa menarik yang terjadi di tempat lain.
Kondisi ini akan terjadi pada seseorang apabila merasa khawatir akan melewatkan pengalaman, acara, atau aktivitas yang sedang terjadi di sekitarnya.
Terdapat sejumlah hal yang bisa membuat seseorang merasakan FOMO, seperti paparan kehidupan seseorang melalui media sosial maupun secara langsung dari cerita teman.
Beberapa konteks yang bisa memicu perasaan FOMO seperti pekerjaan, pendidikan, juga hobi seseorang.
Hal ini yang membuat orang akan terus merasa perlu dilibatkan dalam segala hal supaya tidak tertinggal oleh momen tertentu.
- Antara
Dilansir tvOnenews.com dari website resmi Halodoc, FOMO dapat dilihat dari beberapa gejalanya, seperti:
1. Penggunaan media sosial yang berlebihan
Seseorang yang mengalami FOMO cenderung memiliki intensitas tinggi dalam mengonsumsi informasi di media sosial.
Hal ini disebabkan karena rasa ketakutan akan melewatkan momen yang sedang populer atau kejadian sosial yang dianggap penting.
Semakin ‘scrolling’ unggahan di media sosial menjadi cara seseorang untuk mengatasi kecemasannya.
Padahal, apa yang muncul di dunia maya bukanlah kehidupan yang sebenarnya. Tetapi justru dapat memanipulasi pikiran agar bisa menikmati momen di dunia nyata.
2. Perasaan takut bila ditolak atau dikucilkan
Seseorang yang FOMO juga dapat dipicu dari rasa takut akan ditolak atau dikucilkan dari suatu kelompok sosial
Hal ini membuat seseorang merasa perlu untuk selalu update informasi agar dapat diterima oleh suatu kelompok.
Kondisi ini membuat para pengidapnya mengalami sikap ekstrem agar tidak dikucilkan dalam kelompok yang diinginkan, dengan cara terlibat dalam kegiatan yang sebenarnya tidak sesuai dengan minat atau kebutuhan mereka.
Load more