Pengamat Sebut Umur 14 Tahun Seperti Anak yang Bunuh Ayah dan Neneknya Butuh Ruang Apresiasi, Ternyata Kata Ustaz Adi Hidayat Pada Fase Itu Harusnya…
- Tangkapan Layar/YouTube Adi Hidayat Official
Jika memang semua fase terlewati dengan baik insyaaAllah anak akan terdidik dengan baik.
“Idealnya dari tahap pertama itu terikuti nanti kalau tahap pertama itu terikuti maka hasilnya akan seperti Nabi Ismail AS,” kata UAH.
“Poinnya adalah kalau ini step-step berjalan bagus, tingkat tertingginya mudah,” kata UAH.
Lalu bagaimana jika ada yang hilang?
Ustaz Adi Hidayat menyarankan berikan kesempatan kepada anak untuk mengeluarkan pendapatnya.
“Tapi kalau ini hilang maka setidaknya kalau dia sudah dewasa beri dia kesempatan untuk mengeluarkan argumentasinya,” saran UAH.
“Jangan terus dipotong, turunkan perintahnya beri kesempatan untuk berargumentasi,” lanjut UAH.
Namun Ustaz Adi Hidayat menegaskan akan pentingnya perhatian ayah ke anak sedari kecil.
Meski sibuk mencari nafkah, ayah sebaiknya tetap berusaha dekat dengan anak-anak.
Ustaz Adi Hidayat meminta umat Muslim mencontoh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail As.
Nabi Ibrahim meski tinggal di Palestina, namun tetap perhatian dengan Nabi Ismail yang jauh tinggalnya.
“Padahal Nabi Ibrahim itu tugasnya di Palestina anaknya Ismail Alaihissalam di Mekkah, jaraknya luar biasa. Tapi masih sempat nengok Pak, mainnya dengan siapa dan nanti pun mau menikah pun masih tahu siapa calonnya dengan siapa menikahnya ,” ujar UAH.
Maka meski ayah sibuk mencari nafkah di luar rumah, Ustaz Adi Hidayat menyarankan untuk tetap perhatian ke anak.
“Perhatian ada. Enggak apa-apa kalaupun luar kota telepon video call. Tanya kabar sayang-sayangnya masih masuk gitu kan,” saran UAH.
Jika itu dilakukan, pasti hasilnya akan dirasakan pada suatu saat nanti.
“Kalau itu bisa dilakukan nanti feedback-nya dari anak itu pasti ada perhatian,” kata UAH.
Itulah yang menurut Ustaz Adi Hidayat timbal balik yang didapat ketika ayah dekat dengan anak.
“Ketika anak dan ayah mendekat kepada Allah dengan bersamaan yang lahir apa anugerah Allah yang begitu berlimpah,” jelas UAH.
“Allah kirimkan kebahagiaan, dikirimkan kekompakan, dikirimkan kebaikan, semua keturunan yang lahir yang baik-baik dan puncaknya lahirlah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam,” sambung UAH.
Load more