ADVERTISEMENT
Advertnative
“Silahkan mungkin beda-beda, si pintar, cantik, ganteng, anak papa yang sholeh, Masya Allah dari segi mana. Namun jangan diberikan dengan ciri hal fisik ya,” sambung UAH.
Kemudian di level berikutnya, yakni rentang usia baligh mulailah gunakan perintah.
Namun orang tua harus ingat perintah diberikan tanpa hilangkan bunayya atau kasih sayang.
“Di fase itu sayangnya ada tapi dikurangi tambahkan dengan perintah dikombinasikan,” saran UAH.
“Kalau sudah level yang ke sini 7 tahun sampai ke Puncak kematangan balik misal dia di 16-17 Bunayya sayang masih ada tapi dikombinasikan dengan perintah,” sambung UAH.
Hal ini kata Ustaz Adi Hidayat bertujuan untuk mengurangi sifat manjanya dan membentuk kemandirian awal.
“Kalau usia begini terus sayang sayang nggak pernah ada perintah nanti nggak akan mau diperintahkan kecuali dinegosiasikan dengan keinginan,” jelas UAH.
“Manja nanti, maka mulai diatur misal urus bak sampah, antarkan teh, mulai nyapu, sebagian sebagian ya jelas pelan-pelan ya,” lanjut UAH.
Kemudian di fase terakhir, Ustaz Adi Hidayat ingatkan untuk dialog.
“Yang terakhir ini ketika muncul pada fase kematangan SMA biasanya yang di sini perintah itu bukan diterima lagi tapi sudah mulai di dialog kan,” jelas UAH.
Jika anak diperintah shalat ke masjid anak akan berkata ayah kok tidak dan lain sebagainya.
“Nah ini yang dimaksud penting bagaimana cara argumentasinya supaya saat berargumentasi itu stepnya masuk,” kata UAH.
Load more