Puji Ajaran Gus Dur Soal Fikih Dakwah, Habib Ja’far: Mampu Berikan Solusi Mudah Bagi Umat
- kolase tim tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al-Hadar (Habib Ja’far) memuji kehebatan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam menerapkan ajaran fikih dakwah.
Menurut Habib Ja’far, Gus Dur berhasil mempraktikkan prinsip dakwah yang menggembirakan, memudahkan, dan mempersatukan.
Bahkan kata Habib Ja’far, Gus Dur dianggap sebagai ikon rahmat bagi semesta atau rahmatan lil alamin, bukan hanya untuk orang baik, tetapi juga bagi mereka yang tengah berusaha menjadi orang baik.
Dengan wawasan luasnya yang dimilikinya, Habib Ja’far menilai, sosok Gus Dur mampu memberikan solusi yang memudahkan umat.
“Gus Dur sangat cakap dalam fikih dakwah, sangat strategis, dan sangat sadar dengan fikih dakwah,” ujar Habib Ja’far ketika hadiri peringatan Haul ke-15 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Laboratorium Agama Masjid Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga pada Jumat malam (15/11/2024).
“Fikih dakwah itu prinsipnya tiga. Pertama menggembirakan, tidak menakut-nakuti. Kedua memudahkan, bukan menyulitkan. Ketiga mempersatukan dan tidak mencerai-beraikan,” sambungnya.
Biografi Gus Dur Sang Guru Bangsa
Gus Dur merupakan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan dijuluki Sang Guru Bangsa.
Setelah Soeharto tumbang, Gus Dur juga sempat menjadi presiden, sebelum dilengserkan secara politis oleh DPR.
Gus Dur lahir pada 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur dan memiliki nama asli Abdurrahman Addakhil.
Gus Dur adalah putra sulung dari KH Wahid Hasyim dan cucu dari KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Sementara dari pihak Ibu, Gus Dur merupakan cucu dari KH Bisri Syansuri, pendiri Pondok Pesantren Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
Dari pernikahannya dengan Sinta Nuriyah, Gus Dur dikaruniai empat putri, yaitu Zannuba Ariffah Chafsoh Wahid alias Yenny Wahid, Alissa Qotrunnada Wahid, Anita Hayatunnufus Wahid, dan Inayah Wulandari Wahid.
Gus Dur sudah bisa membaca Al-Qur’an sejak usia 5 tahun dan pertama kali belajar mengaji dengan sang kakek, KH Hasyim Asy'ari.
Setelah lulus sekolah Dasar, Gus Dur dikirim orang tuanya untuk sekolah di Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) di Gowongan.
Load more