Mulai Sekarang Hati-hati saat Suka Tunda Mengubur Jenazah, Ustaz Abdul Somad Ungkap Dampaknya akan Ada ini
- Kolase tangkapan layar YouTube Ustadz Abdul Somad Official & iStockPhoto
Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah13) di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al Baqarah, 2:30)
Kemudian, UAS menerangkan setiap manusia akan kembali kepada Allah SWT. Mereka telah menyelesaikan takdir kehidupannya sesuai yang direncanakan dalam Lauhulmahfuz.
Dari dalil Al Quran melalui Surat Al Baqarah Ayat 28 menjelaskan peringatan tentang kematian, Allah SWT berfirman:
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Artinya: "Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan?." (QS. Al Baqarah, 2:28)
Pendakwah usia 47 tahun itu pun membahas penundaan jenazah orang meninggal dunia dikuburkan lebih lama. Biasanya pemakaman belum terjadi jika sanak keluarga yang jauh belum kunjung datang.
Selain sanak keluarga, penundaan pemakaman jenazah juga menjadi kebutuhan kepentingan otopsi. Kepentingan riset menggunakan metode identifikasi penyebab kematian memang sangat penting.
Namun, Islam menganjurkan proses pemakaman jenazah dipercepat oleh pihak-pihak yang mengurus mayatnya. Meski semua tujuan tersebut sangat baik.
"Karena jika sudah sehari semalam maka keluarlah cairan dari dalam badan dan membusuk," terangnya.
UAS mengatakan mayat yang diberikan formalin agar jasadnya awet untuk kebutuhan otopsi dan identifikasi kematian. Itu juga membantu penundaan proses pemakamannya.
Meski begitu, ia menyatakan mayat yang diberikan formalin akan mengeluarkan cairan yang baunya sangat busuk.
"Dulu sebelum ada formalin disiram pakai teh dan kopi banyak-banyak, agar cairan yang jatuh dari tubuh menetes di kopi dan baunya tidak busuk lagi," tandasnya.
Load more