Ia merasa heran terkait perspektif masyarakat yang cepat memutuskan mengambil kesimpulan pendapat terhadap pilihan mereka bergabung antara suatu kelompok.
Menurutnya, hal tersebut tidak penting dalam mengurusi perbedaan berkelompok karena dirinya memegang prinsip berpegang teguh untuk menerapkan kasih sayang.
Terutama bagi dia menumbuhkan kasih sayang dan kelembutan hati sesama umat bagian bentuk rahmat yang didapatkan oleh umat Muslim di Indonesia.
"Loh kok kenapa kita harus begitu? Kenapa kita tidak punya rahmat lil alawiyyin wa rahmatan wi jawiyyin, betul atau tidak? Tidak usah di hadap-hadapkan," jelasnya.
Ia berpendapat bahwa perbedaan hanya menimbulkan perpecahan yang dapat mengganggu kekompakan dan toleransi sesama umat Muslim.
"Makanya saya katakan saya ini pengurus PBNU, kalau saya diundang acara habaib saya datang pak," tuturnya.
"Saya diundang misalnya oleh teman-temannya Kiai Imad, saya datang," sambungnya.
Load more