Sirah Nabawiyah: Tanda-tanda Kenabian saat Nabi Muhammad SAW Lahir dan Disusui oleh Halimah
- U-Report
Jakarta, tvOnenews.com - Rabiul Awal adalah bulan ketiga dimana Nabi Muhammad SAW lahi, hijrah dan wafat.
Berdasarkan kalender hijriah Kementerian Agama (Kemenag), 1 Rabiul Awal 1446 Hijriah jatuh pada Kamis 5 September 2004.
Sejak lahir, sudah banyak peristiwa menarik mengenai kisah Nabi Muhammad SAW.
Sebagai umatnya, maka sebaiknya marilah kita lebih mengenal Nabi kita tercinta Muhammad SAW.
Berikut kisah lahirnya Nabi Muhammad SAW yang dilansir tvOnenews.com dari Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri.
Rasulullah SAW lahir di tengah-tengah suku besar, Bani Hasyim di kota Makkah pada Senin pagi, tanggal 9 Rabiul Awal tahun.
Pada tahun itu terjadi tragedi pasukan gajah atau empat puluh tahun berlalu-nya pemerintahan Kisra Anusyirwan.
Lahirnya Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M, menurut analisa ulama besar, Muhammad Sulaiman al-Manshurfuri dan seorang ahli nujum (astrolog), Mahmud Basya.
Sinar Cahaya di Negeri Syam
Satu peristiwa yang tidak biasanya adalah adanya sinar yang menyinari negeri Syam.
Ibnu Sa'ad meriwayatkan bahwa ibunda Nabi SAW pernah menceritakan,
“Ketika aku melahirkannya, keluarlah cahaya dari farajku (bagian intimku) keluarlah cahaya yang karenanya istana-istana negeri Syam tersinari.” Imam Ahmad. ad-Darimi dan periwayat selain keduanya juga meriwayatkan versi yang hampir mirip dengan riwayat tersebut.
Sumber lainnya menyebutkan, telah terjadi irhashat atau tanda-tanda awal yang menunjukkan akan diutusnya seorang nabi.
Adapun beberapa peristiwa yang terjadi ketika kelahiran Nabi Muhammad SAW lahir di antaranya, jatuhnya empat belas beranda istana kekaisaran Persia, padamnya api yang biasa disembah oleh kaum Majus dan robohnya gereja-gereja di sekitar danau Sawah setelah airnya menyusut.
Riwayat tersebut dilansir oleh ath-Thabari, al-Baihaqi dan lainnya namun tidak memiliki sanad yang valid.
Setelah Nabi Muhammad SAW dilahirkan, ibundanya mengirim utusan ke kakeknya, Abdul Muththalib untuk memberitahukan kepadanya berita gembira kelahiran cucunya tersebut.
Sang kakek, Abdul Muthalib langsung datang dengan sukacita memboyong cucunya tersebut masuk ke Ka’bah.
Load more