Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Cara Hadapi Pemimpin yang Zalim: Tidak Menghina atau Mencela
- freepik
Selain Firaun, dalam ceramahnya itu, Ustaz Adi Hidayat juga menceritakan kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan menasihati raja yang mengaku nabi.
“Silahkan Anda cari ada cari banyak penguasa di dalam Al-Qur’an, maaf ada Firaun misalnya ada raja-raja yang lain seperti Namrud dan sebagainya, tapi ketika mereka salah yang terjadi pertama kali itu bukan celaan, tidak ada ayat yang mengatakan hina dia,” jelas Ustaz.
Hal ini karena kata Ustaz Adi Hidayat, penguasa karena punya sifat manusia dan fitrah manusia itu baik seharusnya kepemimpinan ini digunakan pada yang baik-baik.
“Untuk melayani masyarakatnya memberikan putusan-putusan yang baik tapi di sini kemudian tiba ada penyimpangan-penyimpangan. Bahkan dia menganggap bahwa dia yang paling kuasa,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Bahkan ada raja yang mengaku sebagai nabi.
Kemudian Allah SWT utus Nabi Ibrahim untuk meluruskan sikap penguasa ini.
“Apa yang terjadi terjadi dialog disini,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
“Ini kalimat yang paling indah ketika ada seseorang melakukan kesalahan bahkan terjadi pada seorang penguasa maka tidak ada satu ayatpun disebutkan di Qur’an untuk mencela,” nasihat Ustaz Adi Hidayat.
“Yang terjadi adalah Allah utus seorang rasul memberikan nasihat yang baik,” lanjutnya.
Dilakukan diskusi dalam kebaikan dan diberikan masukan.
“Yang barangkali dia keliru itu bukan karena dia niat sengaja untuk keliru karena ada jalan yang ditempuh itu salah yang harus diluruskan,” ujarnya.
“Ini adab. Maka kalau antum punya teman misalnya beda pendapat dengan Antum kalau ingin menyelesaikan jangan saling cela,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Maka jika terjadi sesuatu maka coba duduk bersama diskusikan.
“Kalau kemudian terjadi perbedaan pendapat, tiba-tiba saling mencela, tiba-tiba ada yang saling menyakiti, berarti Anda telah keluar dari ketentuan Al-Qur’an,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Maka jika saling mencela, artinya menurut Ustaz Adi Hidayat ada yang salah.
Kemudian dalam kisah Nabi Ibrahim As, setelah dialog, muncul sifat sombong dari sang penguasa saat itu.
Load more