Bertemu Deputi PM Belarusia, Ketum Kadin Dorong Kolaborasi Pupuk Hingga Alat Berat
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie, melakukan pertemuan bilateral dengan Deputi Perdana Menteri Belarusia Viktor Karankevich, di Menara Kadin Indonesia, Selasa (16/12/2026).
Pertemuan tersebut membahas penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara,
termasuk peluang investasi dan industri strategis.
Usai pertemuan, Anindya Bakrie atau Anin sapaan akrabnya mengatakan, pertemuan tersebut
mengulas sejumlah potensi kolaborasi yang dinilai saling menguntungkan.
Setidaknya terdapat empat hingga lima sektor utama yang menjadi fokus pembahasan, mulai dari industri pupuk hingga pemanfaatan pasar halal Indonesia.
“Kami membahas potensi pengembangan industri pupuk, mengingat Belarusia merupakan salah
satu pemasok potas yang besar ke Indonesia. Namun, kerja sama ini tidak berhenti di situ,” ujar Anin.
Dijelaskan Anin bahwa kedua pihak juga mendiskusikan peningkatan produktivitas sector pertanian melalui pemanfaatan teknologi, termasuk mekanisasi dan pengembangan mesin serta
peralatan pertanian.
Selain itu, dibahas pula peluang industrialisasi alat berat, seperti bus dan traktor berkapasitas besar hingga 450 ton.
“Kami juga membicarakan bagaimana Belarusia dapat memanfaatkan pasar halal yang sangat
besar di Indonesia," kata Anin.
Lebih lanjut, Anin menyebut bahwa Belarusia memiliki posisi strategis bagi Indonesia karena berperan sebagai salah satu pintu masuk untuk memperluas kerja sama ekonomi dengan
kawasan Eurasia.
Hal tersebut sejalan dengan rencana penanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang dijadwalkan pada pekan berikutnya.
“Ini merupakan kesempatan emas. Kami berharap hubungan business to business antara pelaku
usaha kedua negara dapat mengikuti hubungan baik yang telah terjalin antara pemerintah
dengan pemerintah,” ujar Anin.
Lebih jauh kata Anin, nilai perdagangan Indonesia dan Belarusia pada 2025 telah mencapai
sekitar 400 juta dolar AS. Dengan adanya CEPA, Anin optimistis nilai tersebut dapat meningkat signifikan serta membuka akses pasar yang lebih luas.
“Dengan CEPA ini, akarnya bisa jauh meningkat dan membuka pasar hingga sekitar 110 juta
penduduk. Karena perjanjian ini bukan hanya dengan Belarusia, tetapi juga mencakup negaranegara lain seperti Turki, Rusia, Uzbekistan, dan sejumlah negara di kawasan Eurasia lainnya,” tutup Anin.(raa)
Load more