يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.
Yaa ma’syaro issyabaab, manistathoo a minkumulbaa’ah falyatazawwaj, fannahu agoddu lilbashor, wa’ahshonu lilfarj, waman lam yastathi’ fa’alaihi bisshoumi, fainnahu lahu wijaau.
Arti: “Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena menikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena shaum itu dapat membentengi dirinya.” (H.R. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan lainnya).
Foto ceramah Ustaz Khalid Basalamah/dok.tangkapan layar youtube
Load more