Artinya: "Setibanya Nabi SAW di Madinah, beliau bertemu orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura. Mereka ditanya tentang masalah itu, lalu mereka menjawab; “Ini adalah hari di saat Allah memenangkan Musa ‘alaihissalam dan bani Isra’il atas Fir’aun. Dan kami berpuasa untuk mengagungkan hal itu.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kami lebih berhak kepada Musa daripada kalian.” Kemudian beliau memerintahkan untuk berpuasa pada hari ‘Asyuro`." (Muttafaqun ‘Alaihi)
Ada juga bentuk pengigat peristiwa lain yang memiliki keunikan pada hari Asyuro di antaranya Allah SWT menerima taubat dari Nabi Adam AS, pengangkatan Nabi Idris AS ke tempat tinggi dan dimuliakan.
Tidak sampai di situ, peristiwa di hari Asyuro melihatkan kisah Nabi Ibrahim AS selamat dari kobaran api, pengangkatan Nabi Isa AS menuju langit, ampunan untuk Nabi Dawud AS.
Kemudian, kisah Nabi Yunus AS mendapat ampunan saat berusaha keluar dari perut paus, kerajaan Nabi Sulaiman AS dikembalikan, menghindari penyakit dirasakan Nabi Ayyub AS hingga peringatan mengeluarkan Nabi Yusuf AS dari penjara.
Dari situ semuanya apakah hal tersebut berada di hari Asyuro?
Kaum muslimin rahimakumullah
Imam ibnul Jauzi Rahimahullah ternyata memilah kategori peristiwa tersebut dinamai maudhuaat yakni kabar palsu.
Imam As-Suyuthi Rahimahullah juga mendata dalam kitabnya bernama "al-Lai’ al-Mashnu’ah fi al-Ahadits al-Maudhu’ah" sebagai karyanya yang memasukkan hadits palsu.
Beberapa ulama lainnya juga memberikan pendapat dari berbagai peristiwa tersebut terjadi di hari Asyuro tidak terbukti berdasarkan nash shahih.
Sampai kini peristiwa Nabi Musa AS dan bani Israil menjadi yang tersahih karena Allah SWT menyelamatkan mereka dari ancaman kejaran Fir'aun beserta bala tentaranya dilakukan dengan cara penenggalaman.
Kisah kedua berdasarkan nash shahih ada peristiwa dimana kapal Nabi Nuh AS bersama pengikutnya lolos dari banjir terbesar sepanjang sejarah karena diselamatkan oleh Allah SWT.
Load more