Chuu Buka Suara Setelah Diduga Jadi Korban Fitnah, 9 Member LOONA Berniat Akhiri Kontrak dengan Agensi

Jakarta - Selama ini hanya diam, Chuu akhirnya buka suara terkait dirinya yang dikeluarkan dari LOONA oleh mantan agensinya, Blockberry Creative.

Senin (28/11/2022) malam, penyanyi bernama asli Kim Ji Woo ini muncul untuk pertama kalinya sejak dirinya didepak dari LOONA oleh mantan agensinya. Melalui akun Instagram pribadinya @chuu3o, Chuu buka suara terkait apa yang menimpanya.

"Karena saya belum menerima kontak apapun mengenai situasi ini atau mengetahui apapun tentangnya, saat ini saya sedang memahami situasinya," tulis Chuu di unggahan akun Instagramnya @chuu3o pada Senin (28/11/2022).

Chuu juga meyakini bahwa dirinya tidak melakukan hal apapun yang akan membuat penggemarnya merasa kecewa.

"Tetapi yang saya yakini adalah bahwa saya tidak melakukan apa pun yang akan memalukan penggemar saya," lanjut Chuu.

Chuu kemudian berjanji akan memberikan penjelasan yang lebih lengkap kedepannya.

"Di masa mendatang, saat posisi saya diputuskan, saya akan membagikan pernyataan lain. Terima kasih banyak atas perhatian dan kepercayaannya kepada saya," lanjut Chuu.

Sebelumnya pada Jumat (25/11/2022), BlockBerry Creative mengumumkan penghapusan Chuu dari anggota LOONA. Alasan agensi melakukan hal tersebut adalah karena Chuu disebut menggunakan bahasa kasar dan penyalahgunaan kekuasaan terhadap anggota staf mereka.

Namun pernyataan Blockberry Creative itu disangsikan oleh banyak pihak. Blockberry Creative disebut telah memfitnah dan merusak nama baik Chuu dengan menuduh artisnya melakukan penyalahgunaan kekuasaan.

Buntut dari kasus tersebut JTBC melaporkan pada Selasa (29/11/2022), bahwa 9 anggota LOONA lainnya mengajukan pemutusan kontrak eksklusif mereka dengan Blockberry Creative. 9 anggota itu adalah Heejin, Haseul, Yeojin, Kim Lip, Jinsoul, Yves, Go Won, dan Olivia Hye.

Laporan JTBC tersebut menyebutkan 9 anggota mengambil tindakan setelah menilai bahwa hubungan saling percaya antara mereka dan agensi sudah tidak ada lagi. Mereka sudah mencapai titik di mana sulit untuk mengharapkan manajemen yang kooperatif. (MG8/ree)