72 Karya Anak "Gembira" Dipamerkan di Kumpeni Art Space Yogyakarta
- tim tvone/nuryanto
Yogyakarta, DIY - Karya seni menggambar yang dituangkan anak-anak Sanggar Anak Alam (SALAM) Nitiprayan Yogyakarta, ternyata membawa cerita dan nilai estetis khas yang muncul dari ide-ide unik hingga tema keseharian yang dialami anak anak.
Sebanyak 72 karya anak-anak tersebut kemudian dipamerkan di Kumpeni Art Space, yang bertempat di Kumpeni Coffe and Ice Cream, Jl. Nyai Ahmad Dahlan No.32 Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
Pameran gambar anak bertema "Gembira" tersebut digelar mulai tanggal 23-30 Oktober 2022 pukul 12.00-21.00 WIB yang dibuka oleh pelukis Liek Suyanto.
Menurut ketua pameran anak, Bima Batutama, pada pameran tersebut menampilkan sejumlah gambar yang dibuat di atas kertas oleh anak-anak yang tergabung di kelas minat menggambar Sanggar Anak Alam.
"Pameran tersebut merupakan kolaborasi Kelas minat menggambar Sanggar Anak alam (SALAM) dengan Kumpeni Art Space. Bertema “Gembira”, sebanyak 75 karya yang dipamerkan terdiri dari 72 karya dari 39 anak usia 5-16 tahun serta 3 karya dari pengampu kelas minat," jelas Bima.
Bima menambahkan, pameran ini adalah bentuk kolaborasi kelas minat menggambar Sanggar Anak Alam dengan Kumpeni Art Space. Lokasi pameran yang berada di tengah kota Yogyakarta sangat strategis dalam mengenalkan seni apapun itu kepada masyarakat pada umumnya.
"Diharapkan generasi sekarang dapat lebih mengenal dan menghargai seni," jelas Bima.
Pendiri Sanggar Anak Alam, Sri Wahyaningsih, menyampaikan bahwa anak-anak butuh ruang untuk mengekspresikan diri, menampilkan kreativitas dan menemukan jati dirinya.
"Berkarya bersama untuk merayakan kegembiraan karena dunia yang khas anak-anak adalah kegembiraan. Pameran ini bertujuan untuk memberi ruang merdeka bagi anak-anak untuk mengekspresikan dirinya melalui gambar serta mengapresiasi karya anak-anak yang terlibat didalamnya," ungkap Wahya.
Selain pameran, berbagai kegiatan workshop juga dilaksanakan selama kegiatan pameran, seperti workshop gitar, menggambar, merajut, kopi serta workshop teater yang akan dimentori langsung oleh pelukis sekalugus aktor Liek Suyanto.
"Kegiatan workshop ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya," jelas Bima.
Menurut pelukis Liek Suyanto, menyampaikan karya anak anak Sanggar Anak Alam ini banyak bercerita dengan garis-garis warna, bercerita dengan sudut-sudut karakter, bercerita dengan olah rasanya, dengan kejujurannya.
Load more