img: Pixabay
Nokia selalu melebih-lebihkan nilai mereknya, dan merasa bahwa orang masih akan berbondong-bondong ke toko dan membeli ponsel buatannya.
Selain itu, kurangnya inovasi dalam produk-produknya juga membuat Nokia kehilangan minat pasat. Sementara merek seperti Samsung dan Apple hadir dengan ponsel canggih setiap tahunnya.
Sedangkan Nokia hanya meluncurkan ponsel Windows dengan fitur dasar, tidak menarik dan membosankan. Di era 4G, Nokia bahkan belum memiliki ponsel berkemampuan 3G.
Keputusan yang salah dan menghindari risiko membawa penurunan perusahaan karena Nokia menahan diri untuk tidak mengadopsi teknologi terbaru. Kegagalan Nokia menjadi studi kasus yang membuat organisasi menyadari pentingnya evolusi dan peningkatan berkelanjutan. (Mzn)
Load more