Di Ujung Tanduk, Meski Jadi 'Bintang' di Timnas Indonesia, Tapi Nasib 5 Pemain Ini Justru Tanpa Klub Usai Laga Kontra Jepang, Ada Apa?
- YouTube The Haye Way
tvOnenews.com - Usai pertandingan berat kontra Jepang pada 11 Juni 2025 lalu, kabar mengejutkan datang dari sejumlah pemain kunci timnas Indonesia.
Tak kurang dari lima pemain yang sempat menjadi tulang punggung skuad Garuda kini berstatus tanpa klub.
Meski menunjukkan performa apik bersama timnas, mereka justru mengalami pemutusan kontrak atau tidak diperpanjang oleh klub masing-masing.
Situasi ini menjadi ironi tersendiri, mengingat sebagian dari mereka tampil konsisten selama Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebelum lawatan ke Jepang, sudah ada empat nama yang tidak memiliki klub: Shayne Pattynama, Thom Haye, Rafael Struick, dan Justin Hubner.
Namun per 17 Juni 2025, jumlah itu bertambah menjadi lima setelah Jordi Amat resmi dilepas oleh Johor Darul Ta'zim (JDT).
Pengumuman itu dirilis langsung melalui akun Instagram resmi klub Malaysia tersebut, bersamaan dengan keputusan mereka untuk melepas total 11 pemain.
Jordi Amat
- Website JDT
“JDT mengucapkan terima kasih kepada para pemain berikut atas komitmen dan layanan mereka sepenuhnya kepada Harimau Selatan. Kami mendoakan yang terbaik dalam usaha anda ke depan dan selalu dianggap sebagai anggota keluarga JDT,” tulis manajemen klub JDT.
Jordi Amat sendiri selama ini dikenal sebagai bek tangguh yang cukup berpengalaman dan kerap dipercaya menjadi starter di lini belakang timnas Indonesia.
Keputusan JDT melepasnya menimbulkan tanda tanya, terlebih tidak banyak isu cedera atau penurunan performa signifikan yang menyertai dirinya.
Shayne Pattynama
- tvonenews.com - Julio Tri Saputra
Sementara itu, Shayne Pattynama lebih dahulu berpisah dari KAS Eupen, klub asal kasta kedua Liga Belgia.
Meski masih menyisakan kontrak satu musim, kedua pihak sepakat untuk mengakhiri kerja sama lebih awal.
“Shayne Pattynama meninggalkan KAS Eupen. KAS Eupen dan Shayne telah sepakat untuk mengakhiri kontrak mereka,” tulis pihak klub melalui Instagram resminya.
Keputusan ini terbilang mengejutkan karena Shayne masih menjadi pilihan utama pelatih timnas Patrick Kluivert dalam beberapa laga terakhir.
Thom Haye
- The Haye Way
Thom Haye juga mengalami nasib serupa setelah Almere City memutuskan tidak memperpanjang kontraknya.
Pada 22 Mei 2025, Almere City secara resmi mengumumkan perpisahan dengan sejumlah pemain, termasuk Haye.
“Almere City mengucapkan selamat tinggal pada sejumlah pemain dan staf… mereka mengalami kontrak habis yang tidak diperpanjang,” tulis pihak klub.
Padahal, Haye menjadi figur penting di lini tengah Indonesia, dikenal dengan akurasi umpannya dan kontribusi dalam mengatur ritme permainan.
Rafael Struick
Kemudian ada Rafael Struick, yang dilepas Brisbane Roars pada 27 Mei 2025.
Meski performanya di Liga Australia tak terlalu mencolok, Struick menjadi andalan Patrick Kluivert sebagai winger cepat dalam skema serangan balik timnas.
Nasibnya kini belum jelas, sementara ia masih tetap dipanggil untuk memperkuat Garuda meskipun berstatus tanpa klub.
Justin Hubner
- Kitagaruda.id
Yang paling baru adalah Justin Hubner, bek berusia 21 tahun yang juga dilepas Wolverhampton Wanderers.
Pengumuman resmi datang dari laman klub pada 6 Juni 2025, yang menyatakan bahwa Hubner akan mencari “tantangan baru” di luar Compton Park.
“Wolves ingin mengucapkan terima kasih kepada setiap pemain yang akan hengkang atas kontribusi mereka selama di klub dan mendoakan yang terbaik bagi masa depan mereka,” tulis pernyataan Wolverhampton.
Hubner, yang tampil solid di jantung pertahanan Indonesia, kini harus mencari klub baru untuk menjaga level kompetitifnya.
Fenomena lima pemain timnas yang menganggur ini menjadi perhatian tersendiri, apalagi menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Keberadaan pemain yang aktif dan punya jam terbang di level klub sangat penting bagi performa timnas. Situasi ini juga dapat mempengaruhi daya saing mereka, meski saat berseragam merah putih mereka tetap menunjukkan dedikasi tinggi.
Sebagian pengamat menilai bahwa kondisi ini juga menjadi cermin kerasnya persaingan di klub-klub Eropa dan Asia, serta pentingnya kontinuitas performa di level domestik.
Diharapkan PSSI dan agen para pemain tersebut dapat membantu mencarikan solusi, agar mereka bisa segera mendapatkan klub baru.
Menariknya, beberapa pemain lain yang baru masuk timnas seperti Jay Idzes, justru tampil mengesankan.
- Instagra,/Jay Idzes
Bek tengah tersebut mencetak sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang menandatangani kontrak dengan klub Serie A, Udinese.
Meski baru bergabung, penampilannya langsung mendapat sorotan positif dan ia menjadi satu-satunya pemain timnas yang bermain di lima liga top Eropa.
Di tengah kondisi para rekannya yang sedang mencari klub baru, Jay Idzes seolah membawa harapan baru bagi masa depan pertahanan Indonesia.
Performa solidnya di laga kontra Jepang dan sebelumnya saat menghadapi Bahrain menunjukkan potensi besar yang dimilikinya untuk menjadi tulang punggung Garuda di masa depan.
Dengan kondisi saat ini, Patrick Kluivert harus memutar otak agar tetap bisa menjaga keseimbangan tim, terutama jika para pemain tanpa klub mulai kehilangan ritme bertanding.
Konsistensi dan kebugaran menjadi isu utama yang perlu segera ditangani jika Indonesia ingin bersaing lebih jauh di babak selanjutnya. (udn)
Load more