"Kalau reguler aku nggak bisa, harus urus anak dan kerja. Jadi aku pilih hybrid, ada kelas tatap muka dan online-nya. Fleksibel banget buat ibu-ibu kayak aku," ungkapnya dengan senyuman.
Awalnya, Sarwendah berencana untuk menjadi dosen di kampus tersebut. Namun, setelah mendalami lebih jauh, ia malah merasa tertarik dengan Psikologi.
"Tadinya aku ngobrol buat ngajar Mandarin di situ. Eh, malah aku jadi tertarik sama Psikologi. Langsung deh ambil S1 Psikologi," cerita Sarwendah dengan semangat.
Sarwendah juga menambahkan bahwa ketertarikannya pada dunia kesehatan mental sudah lama ada.
Ia merasa bahwa banyak perempuan, terutama ibu-ibu, yang tidak sadar akan dampak situasi tertentu pada mental mereka.
Load more