Di momen bersamaan, John Kei merasa tidak menyesal atas perbuatan kejinya yang sampai tega menghilangkan nyawa orang lain meskipun saat itu ia baru berumur 22 tahun.
“Waktu itu saya tidak menyesal bunuh orang, saya merasa jago kalau bunuh orang,” ungkapnya.
Selang beberapa waktu, John Kei akhirnya mulai merasakan penyesalan. Dia pun kemudian menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
John Kei lantas dijebloskan ke Lapas Nusakambangan. Di sana, preman legendaris Jakarta itu pun memilih untuk kembali ke jalan yang benar.
“Saya dulu tidak pernah ada waktu untuk ibadah. Tapi Nusakambangan membawa Tuhan hadir di diri saya,” tutup John Kei.
(abs/kmr/han)
Load more