Rembang, Jawa Tengah - Seorang warga di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mengolah limbah kayu dan kerang menjadi sebuah karya seni yang memiliki nilai jual tinggi. Permintaan tidak hanya dari pasar lokal Rembang, namun hingga ke penjuru tanah air.
"Limbah kayu dan kerang kami dapatkan dari sisa kayu tempat usaha mebel dan nelayan. Pada saat pandemi Covid-19 ini pesanan kerajinan juga mengalami peningkatan hingga 20 persen," kata Sholehayam, saat ditemui dirumahnya, Rabu (2/2/2022).
Proses pengerjaan satu kerajinan, lanjut Sholehayam dapat diselesaikan dalam waktu dua hingga tiga hari. Ada pula yang memakan waktu hingga tujuh bulan. Lamanya proses pembuatan tersebut tergantung pada tingkat kerumitan dari pesanan.
"Kerajinan yang kami hasilkan cukup beragam, meliputi tempat lilin, tempat lampu, hiasan bunga-bunga, kaligrafi, hingga figura foto dari limbah kerang. Untuk harga dari ratusan ribu hingga paling mahal saat ini Rp3 juta, bahkan ada yang sampai Rp7 juta jika ada pesanan khusus. Pemesan hampir dari seluruh pulau Jawa, ada yang dari Jakarta, Bali dan Yogyakarta," jelasnya.
Sholehayam menambahkan, pihaknya berharap pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang dapat memperhatikan para pelaku UMKM khususnya di pedesaan agar lebih tumbuh.
"Ya saya berharap pemerintah Kabupaten Rembang dapat memperhatikan para pelaku usaha UMKM khususnya perajin seni di pedesaan agar dapat lebih tumbuh dan berkembang," pungkasnya.(Abdul Rohim/Buz)
Load more