“Kebahagiaan saya mulai beralih. Kalau saya terbang kemudian dapat uang ini itu, tidak sebahagia kalau saya duduk dan melayani,” sambungnya.
Dan di situ lah Captain Zifky merenung di hadapan Tuhan-nya dan bertanya apakah harus meninggalkan pekerjaan sebagai pilot.
“Waktu saya berdiskusi dengan istri, sama sekali tidak ada keberatan. Dia cuman bilang kalau memang itu panggilan Tuhan, jalani,” kenangnya.
Captain Zifky pun akhirnya membuat surat resign dari pekerjaanya sebagai seorang pilot. Kini ia mendedikasikan hidupnya untuk misi-misi kemanusiaan.
Melayani anak-anak yang membutuhkan dan memberikan mereka kehidupan yang layak. Mantan pilot itu yakin anak-anak yang diasuhnya kelak akan menjadi orang yang bermanfaat. (amr/kmr)
Load more