10 Faktor Risiko Kanker Kelenjar Getah Bening yang Wajib Diwaspadai
- Freepik - anf
tvOnenews.com - Kelenjar getah bening memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Namun, kanker kelenjar getah bening atau limfoma menjadi salah satu jenis kanker darah yang sering terjadi, baik pada orang tua maupun anak muda.
Mengetahui penyebab dan faktor risiko kanker kelenjar getah bening penting agar kamu lebih waspada terhadap kesehatan tubuh.
Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, hingga faktor risiko penyakit ini secara lengkap.
Apa Itu Kanker Kelenjar Getah Bening?
Dilansir dari American Society of Hematology, sekitar setengah kasus kanker darah yang terjadi setiap tahun adalah limfoma atau kanker getah bening.
Limfoma adalah kanker yang menyerang sistem limfatik, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi.
Kelenjar getah bening, limpa, kelenjar timus, amandel, sumsum tulang, dan usus bisa terkena dampak dari kanker ini.
Menurut Lymphoma Action, kanker kelenjar getah bening adalah kanker paling umum kelima di dunia.
Penyakit ini terjadi karena adanya mutasi genetik pada sel darah putih bernama limfosit, yang membuat sel tersebut berkembang secara abnormal.
Sel kanker akan terus hidup dan berkembang, menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening serta dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.
Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening
Hingga kini, penyebab pasti mutasi genetik pemicu kanker kelenjar getah bening belum diketahui.
Namun, para ahli percaya faktor gaya hidup dan kondisi kesehatan tertentu berperan besar.
Faktor risiko inilah yang membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit ini.
10 Faktor Risiko Kanker Kelenjar Getah Bening
1. Penambahan Usia
Limfoma lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 55 tahun. Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
2. Jenis Kelamin Pria
Pria lebih rentan terkena beberapa jenis kanker kelenjar getah bening dibanding wanita.
3. Riwayat Keluarga
Memiliki keluarga dekat yang pernah menderita limfoma dapat meningkatkan risiko meski kanker ini tidak secara langsung diturunkan.
4. Masalah Sistem Kekebalan Tubuh
Gangguan imun atau konsumsi obat imunosupresif (misalnya setelah transplantasi organ) meningkatkan risiko terkena limfoma.
5. HIV dan Infeksi Lain
Load more