Kado Kemerdekaan! Ini Proyek Pertamina untuk Indonesia Capai Ketahanan Energi Nasional
- Pertamina
Jakarta, tvOnenews.com - Pada momentum memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, PT Pertamina (Persero) menegaskan perannya sebagai BUMN sektor energi dengan mempersembahkan beberapa proyek energi sebagai kado ulang tahun untuk mewujudkan ketahanan energi untuk swasembada energi nasional.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, proyek-proyek energi Pertamina sejalan dengan tema HUT ke-80 Kemerdekaan RI yang diangkat Perusahaan yakni ”Energi Merah Putih Indonesia Maju”.
"Tema ini sebagai pengingat untuk senantiasa menghidupkan semangat perjuangan dalam membangun Indonesia menjadi lebih kuat dan bersatu, terutama dalam upaya mencapai swasembada energi dan memberikan dampak positif untuk masyarakat Indonesia," ujar Fadjar.
Fadjar menegaskan proyek energi ini tersebar dari hulu ke hilir, termasuk bisnis energi hijau, dan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, terbukanya lapangan kerja serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan target Asta Cita Pemerintah Prabowo-Gibran.
Pertama, proyek pengembangan Akasia Bagus di Indramayu, Jawa Barat yang dikelola oleh PT Pertamina EP, anak usaha dari subholding upstream PT Pertamina Hulu Energi.
Salah satu program strategisnya yakni membangun Stasiun Pengumpul Akasia Bagus Stage 1. Stasiun pengumpul ini didesain untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak dan gas, dari kapasitas total 1.750 barel cairan per hari (BLPD) menjadi 9.000 BLPD, serta dari 3 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) menjadi 22 MMSCFD.
Stasiun pengolahan minyak ini ditargetkan beroperasi secara komersil pada Agustus 2025, sedangkan untuk pengolahan gas direncanakan beroperasi pada September 2025.
Lalu, Project UCO to SAF di mana kilang Pertamina telah berhasil memproduksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO), dengan katalis Merah Putih inovasi anak bangsa Pertamina dan Institut Teknologi Bandung. SAF menjadi bahan bakar rendah emisi bersertifikat internasional pertama di Asia Tenggara, kebanggaan bagi Indonesia dan sektor penerbangan nasional.
Pada Agustus 2025 ini, SAF berbahan baku minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO) akan diuji coba pada penerbangan komersil Pelita Air. Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang berhasil memproduksi SAF secara komersial.
Load more