ADVERTISEMENT
Advertnative
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa keputusan untuk mengimpor produk pertanian dari Amerika Serikat (AS) tidak akan dilakukan secara serta-merta.
Menurutnya, pemerintah perlu mempertimbangkan berbagai aspek sebelum melakukan impor dari AS, apalagi di tengah situasi perdagangan yang dinamis antara kedua negara.
Kebijakan ini terkait erat dengan kesepakatan dagang yang menetapkan Indonesia membeli produk agrikultur AS senilai 4,5 miliar dolar AS.
Di sisi lain, AS juga diketahui tidak dikenai tarif saat mengekspor produknya ke Indonesia, sementara produk ekspor RI ke Negeri Paman Sam dikenakan tarif hingga 19 persen.
“Itu (impor) tidak semerta-merta, kan? Kalau kita butuh impor, baru kita impor, kan? Itu ada rekomendasi dari (Kementerian) Pertanian, dari (Kementerian) Perdagangan. Itu kalau Indonesia butuh. Kalau gandum kan pasti butuh, kedelai masih butuh,” kata Mentan Amran saat ditemui di Jakarta, Jumat (18/7/2025).
Sebelumnya, Amran mengungkapkan bahwa rencana pembelian produk pertanian AS seperti gandum merupakan bagian dari tindak lanjut kerja sama dagang terkait penurunan tarif timbal balik.
Ia menekankan bahwa rencana impor tersebut tidak bertentangan dengan program ketahanan pangan nasional yang tengah dijalankan pemerintah.
Load more