Ekspor gerabah inovatif ini merupakan hasil dari program UMKM BISA Ekspor, yang digagas Kemendag bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Bank Jatim, Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), serta Export Center Surabaya. Program ini memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses pasar internasional bagi UMKM agar siap menghadapi tantangan ekspor.
“Kami terus mendorong UMKM untuk memperluas jangkauan pasarnya melalui program UMKM BISA Ekspor. Dengan pendampingan dan pelatihan yang tepat, produk-produk lokal bisa semakin kompetitif di pasar internasional,” jelas Fajarini.
Melalui program ini, pelaku UMKM mendapat peningkatan daya saing produk, pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekspor, serta akses pasar global. Keberhasilan ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi lebih banyak UMKM Indonesia dalam menembus pasar dunia.
Kemendag berkomitmen untuk terus memberikan dukungan bagi UMKM agar semakin kompetitif di pasar internasional. Dengan berbagai program pendampingan dan strategi ekspor yang tepat, UMKM Indonesia diharapkan dapat memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal.
Keberhasilan ekspor gerabah ke Jepang ini menjadi sinyal kuat bahwa produk lokal berkualitas tinggi semakin diminati di luar negeri. Ini bukan sekadar pencapaian bagi dua UMKM asal Jawa Timur, tetapi juga langkah besar bagi dunia usaha kecil dan menengah di Indonesia menuju kemandirian ekonomi global. (ant/nsp)
Load more