Dengan memastikan harga pangan yang stabil, pemerintah ingin masyarakat tetap bisa mendapatkan beras dengan harga yang terjangkau tanpa merugikan petani.
Lebih jauh, kebijakan ini juga dimaksudkan untuk menekan praktik perantara atau tengkulak yang selama ini sering merugikan petani. Dengan pembelian gabah langsung dari petani dengan harga lebih tinggi, diharapkan keuntungan lebih banyak mengalir langsung ke petani.
"Dengan investasi ini, dengan pembelian harga gabah yang lebih tinggi, maka tentunya akan memotong praktik-praktik yang selama ini memiskinkan petani. Ada praktik-praktik middleman yang selama ini memiskinkan petani," tegasnya.
Prita juga menyatakan bahwa ia berada di Jawa Tengah untuk memastikan kebijakan ini berjalan dengan baik. Dia ingin memastikan bahwa Bulog benar-benar membeli gabah dengan harga yang telah ditetapkan dan mendukung kesejahteraan petani sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, Presiden terus berkomitmen memperkuat sektor pertanian dan pangan untuk mendorong kemandirian serta swasembada pangan nasional. Namun, ia juga menyoroti pentingnya edukasi bagi petani agar mereka menjual gabah dengan kualitas baik, karena hal ini akan berdampak pada hasil akhir beras yang lebih berkualitas.
Prita menambahkan bahwa petani perlu lebih sabar dalam menjual gabah agar bisa memperoleh hasil yang optimal. Jika terlalu cepat menjual sebelum panen yang sempurna, petani bisa mengalami kerugian karena gabah masih harus dikeringkan lebih lama dan berpotensi mengalami penyusutan bobot yang lebih besar.
"Bagaimana petani ini berkomitmen untuk menjual gabah yang memiliki kualitas yang baik. Ini perlu untuk menjadi satu edukasi bagi para petani agar juga meningkatkan kualitas dari gabah yang akan dibeli oleh Bulog," tambahnya.
Load more