Capaian Ekonomi Digital 10 Tahun Jokowi, Transaksi Keuangan Elektronik Meroket Pesat
- tvOnenews.com
Transaksi Digital Tahun 2024
BI optimis bahwa transaksi ekonomi dan keuangan elektronik di Indonesia tetap kuat. Hal ini tercermin dari Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) yang tembus Rp42.008 triliun pada kuartal II 2024, atau meningkat 13.42% year on year (yoy).
BI-RTGS merupakan sistem transfer dana elektronik antarbank dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan per transaksi secara individual.
Sementara dari sisi ritel, volume transaksi BI-FAST tumbuh 67,79 persen (yoy) mencapai 785,95 juta transaksi. Transaksi digital banking tercatat 5.363,00 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,49 persen (yoy).
Selain itu, transaksi Uang Elektronik (UE) tumbuh sebesar 39,24% (yoy) atau mencapai 3.958,53 juta transaksi.
BI mencatat, transaksi QRIS per kuartal II 2024 juga tumbuh 226,54% (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta dan jumlah merchant 32,71 juta.
Sementara itu, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM mengalami penurunan 8,42% (yoy) menjadi 1.759,92 juta transaksi. Kemudian, transaksi kartu kredit tumbuh 20,92% (yoy) mencapai 114,31 juta transaksi.
Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) tumbuh 6,61 persen (yoy) menjadi Rp1.057,8 triliun.
Proyeksi Transaksi Digital Meningkat 14 Kali Lipat
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Ryan Rizaldy, memprediksi bahwa transaksi digital akan tumbuh 14 kali lipat hingga mencapai 10,05 miliar transaksi pada 2030.
"Transaksi digital akan naik dari 0,6 miliar menjadi 10,05 miliar pada 2030," ungkap Ryan.
Generasi Y, Z, dan Alpha diperkirakan akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ini karena preferensi mereka terhadap pembayaran digital yang semakin dominan.
Namun, BI menyadari bahwa infrastruktur digital yang ada saat ini perlu ditingkatkan untuk mengakomodasi pertumbuhan besar ini.
"Kami di BI harus memastikan infrastruktur yang ada mampu menangani peningkatan transaksi 14 kali lipat ini," ujar Ryan.
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang pesat menunjukkan potensi besar yang harus terus dimaksimalkan.
Dengan terus memperkuat infrastruktur digital, Indonesia diharapkan mampu menjadi pemimpin ekonomi digital di ASEAN dan berkontribusi besar pada perekonomian global. (rpi)
Load more