Tanggapi Kritik Keras DPR, Sri Mulyani Jelaskan Alasan Pasang Target Kurs Rupiah Rp16.100 per Dolar di 2025: Risiko Masih Sangat Tinggi
- Tangkapan Layar
“Surat berharga Indonesia di antara emerging market memiliki daya tarik yang cukup besar karena fondasi fiskal yang terjaga baik,” ujar Menkeu.
Penguatan rupiah yang terjadi belakangan ini juga didukung oleh kinerja ekonomi domestik, salah satunya proyeksi neraca pembayaran. “Oleh karena itu, ekspor dan defisit transaksi berjalan menjadi sangat penting, dan ini bergantung pada produktivitas dan tingkat kompetisi perekonomian kita,” tambah dia.
Selain itu, Sri Mulyani menekankan bahwa landasan ekonomi makro Indonesia memberikan kredibilitas yang kuat, terutama dari sisi fiskal. Ini memungkinkan Indonesia menarik kembali arus modal saat terjadi ketidakpastian.
“Untuk itu, kita mengapresiasi untuk bisa membahas mengenai nilai tukar dan yield SBN, terutama pada situasi yang sangat dinamis, baik dari sisi global maupun dalam negeri,” tutupnya.
Di tengah ketidakpastian global, pemerintah tetap fokus menjaga stabilitas ekonomi, termasuk nilai tukar rupiah dan daya tarik surat berharga negara.
Dengan pendekatan yang hati-hati dan mempertimbangkan risiko yang ada, Sri Mulyani optimistis fondasi fiskal Indonesia yang kuat akan mampu menavigasi tantangan ekonomi di tahun 2025. (rpi)
Load more