Miniatur Implementasi Pilar Ekonomi Biru KKP Ada di Pesisir Timur Semenanjung Muria, Nelayan Pati Utara: Kami Hanya Butuh Perhatian Lebih
- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
Jakarta, tvOnenews.com - Desing mesin perahu jukung cukrik bersahutan kala fajar menjemput di sebuah kampung nelayan kecil yang terletak di pesisir timur Semenanjung Muria, Pantai Utara Jawa.
Lewat pukul 03.00 WIB pagi buta, gerak para nelayan yang berangkat melaut menjadi pembuka roda ekonomi sehari-hari di Desa Sambiroto, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.Â
Melihat dari kaca mata mikro, desa di Pati Utara ini bisa menjadi contoh miniatur wilayah pesisir dengan potensi besar dalam pengembangan ekonomi biru.
Beberapa pilar ekonomi biru yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tercermin di desa yang memiliki luas 4.759 hektare tersebut
Kepala Desa Sambiroto, Sulistiono, menuturkan bahwa komoditas dan usaha di sektor kelautan dan perikanan di desannya tak hanya menjadi penyokong perekonomian lokal, tetapi juga diiringi dengan kesadaran masyarakat menjaga kelestarian laut.
"Nelayan di sini termasuk yang mempunyai kesadaran tinggi terhadap ekosistem laut. Itu tercermin dari cara mereka melaut dan menangkap ikan," ujar Sulistiono kepada tvOnenews.com, Kamis (22/8/2024).
Sulistiono yang juga seorang nelayan menerangkan, pelaut di wilayahnya nyaris seluruhnya merupakan nelayan harian dengan model tangkap semi tradisional.
Bermodalkan perahu mesin, mereka menangkap hasil laut dengan cara sederhana jaring hingga pancing secara terukur, baik berdasarkan waktu, jenis ikan, musim, dan kapasitas tangkapnya.
"Penggunaan alat tangkap jenis pukat atau yang menyerupainya, sangat dilarang di sini. Bahkan, kami akan langsung menangkap mereka yang kedapatan melaut menggunakan alat yang merusak lingkungan. Tidak peduli nelayan luar atau orang sini sendiri," ujarnya.
Berbeda dengan wilayah pesisir lain di Pantai Utara Jawa, Semenanjung Muria bagian timur memiliki keunikan. Musim angin barat yang biasanya menjadi momok paceklik di beberapa wilayah, justru menjadi berkah tersendiri bagi nelayan di kawasan ini karena letak geografisnya.
"Hasil laut kami biasanya melimpah saat angin barat, sebab posisi kita di semenanjung, yang mana perairannya cenderung tetap tenang ketika musim berat tiba, tetapi tangkapan ikan di sini masih dilakukan secara wajar dengan alat tangkap sesuai jenis ikan yang diburu," katanya.
Load more