LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Eks Penyidik KPK Aulia Postiera bicara soal buntut diretasnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).
Sumber :
  • YouTube Novel Baswedan

Pusat Data Nasional Kocar-kacir Tapi Menkominfo Tak Mau Mundur, Eks KPK Emosi Dengan 'Asian Value': Saking Ngawurnya

Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan dan Aulia Postiera tampak geram terkait jebolnya Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2 Kemenkominfo oleh serangan siber.

Sabtu, 29 Juni 2024 - 07:03 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Dua mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan dan Aulia Postiera tampak geregetan terkait jebolnya Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2.

Serangan siber ransomewere terhadap PDNS Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) membuat data-data penting dan sensitif milik satu negara kocar-kacir dan berisiko lenyap.

Atas insiden beresiko tinggi, eks penyidik KPK menyinggung integritas para pejabat yang mestinya bertanggung jawab.

Dalam hal ini, pejabat Kemkominfo atau kementerian terkait semestinya berani menyatakan sikap undur diri karena telah gagal menjaga data satu negara.

Baca Juga :

"Tapi kasus ini saya tidak pernah melihat sesuatu yang sangat serius, buktinya apa? Tidak ada pejabat yang merasa bertanggung jawab dan mengundurkan diri," kata Novel Baswedan di YouTube pribadinya, dikutip Sabtu (29/6/2024).

Merespons pernyataan tersebut, Aulia Postiera menyinggung mentalitas para pejabat yang sering berdalih sekaligus menyentil soal Asian Value yang belakangan ini dijadikan alasan untuk bersikap toleran terhadap hal-hal yang sebenarnya keliru.

"Negara kita beda budayanya, ini Asian Value (versi Indonesia). Kalau Asian Value-nya Jepang, biasanya dia mundur," celetuk Aulia.

Padahal, soal lumpuhnya pusat data nasioanal adalah persoalan yang sangat serius.

Kejadian tersebut bahkan bisa digolongkan luar biasa karena serangan peretasan tersebut ibaratnya adalah serangan terhadap sebuah negara.

"Nggak ada teladan di negara ini, di sini nggak ada pejabat ketika terjadi masalah saat dia mengundurkan diri dengan jantan mengatakan bahwa dia gagal, nggak ada!," kata Aulia yang tampak kecewa.

"Begitu juga pejabat-pejabat kita yang ada di Kementerian dan Lembaga, boro-boro. KPK yang seharusnya standar etiknya tinggi saja nggak bisa melakukan itu," tambahnya.

Aulia memberi contoh, jika kejadian ini terjadi di Jepang atau China mungkin para pejabatnya sudah sadar untuk mengundurkan diri.

Sayangnya dalam banyak kasus kejadian-kejadian besar, sangat jarang atau bahkan tidak pernah terdengar ada pejabat di Indonesia yang mengundurkan diri karena merasa gagal.

"Saya gak emosi dengar Asian Value yang dijelaskan oleh si Arie dan Budi (red: total politik)," ujar Aulia.

"Saking nggak pahamnya itu, saking ngawurnya," sahut Novel Baswedan yang juga menyayangkan.

Sebelumnya, para lembaga pemerintah justru saling menyalahkan dan lempar tanggung jawab karena takberdaya menghadapi serangan hacker Ransomware hingga Pusat Data Nasional (PDN) lumpuh dan mengganggu layanan publik.

Hal itu terjadi ketika rapat kerja (raker) di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (27/6/2024). Para lembaga negara yang tak berdaya menghadapi serangan hacker Ransomware saling lempar tanggung jawab.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) awalnya lempar tanggung jawab ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ketika Kepala BSSN Letnan Jenderal (Purnawirawan) Hinsa Siburian, diminta penjelasannya oleh Komisi I DPR terkait tidak adanya back up data yang berada di Pusat Data Nasional (PDN) yang terkena serangan ransomware.

BSSN yang dicecar sehubungan dengan back up data tampak melempar masalah tersebut ke Kominfo.

Hinsa Siburian mengkritik koleganya Kominfo ketika menjelaskan masalah utama dari serangan siber Pusat Data Nasional (PDN) sementara yang ada di Surabaya, Jawa Timur.

"Kami meminta maaf ke Menkominfo, Budi Arie Setiadi terkait tidak adanya back up data menjadi penyebab utama serangan PDN terjadi pada pekan lalu. “Kami melihat secara umum, mohon maaf, Pak Menteri (Budi Arie), permasalahan utamanya adalah tata kelola. Ini hasil pengecekan kita dan tidak adanya back up,” tutur Hinsa, dikutip dari YouTube TV Parlemen.

Hinsa menjelaskan seharusnya Kementerian Kominfo sudah menyiapkan data cadangan secara menyeluruh di pusat PDN yang ada di Batam. Dalam kasus ini, misalnya, data dari PDN sementara 2 yang ada di Surabaya maupun PDN sementara 1 di Serpong seharusnya diback up ke PDN pusat.

Menkominfo Tak Mau Disalahkan dan Enggan Mundur?

Terkait hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dicecar oleh Komisi I DPR dan BSSN karena tidak mem-back up data nasional PDNS.

Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi (Projo) itu menegaskan yang bertanggung jawab untuk mem-back up data adalah pihak tenant dari kementerian/lembaga.

“Yang mem-back up data itu harusnya tenant-nya kementerian/lembaga,” kata Budi di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024).

Menkominfo juga sempat membela diri dengan mengatakan bahwa tidak ada negara yang ingin server pemerintahannya diretas.

“Ini ransomware per negara di tahun 2022-2023. Kita bisa lihat ini ransomware tidak ada seluruh dunia yang tidak terkena serangan ransomware,” katanya.

Budi menjelaskan yang paling banyak terkena serangan ransomware adalah Amerika Serikat sebesar 40,43 persen, Kanada 6,75 persen, Inggris 6,44 persen, Jerman 4,29 persen, dan Perancis 3,8 persen.

“Indonesia terkena dampak sekitar 0,67 persen dari serangan ransomware. Jadi memang virus ini melanda seluruh dunia dan menjadi perhatian kita bersama,” ungkapnya.

Saat ini, Kemkominfo masih mengupayakan pemulihan penuh terhadap PDNS 2 yang kocar-kacir tersebut.

Setelah sidang, saat ditanya wartawan terkait desakan masyarakat agar mundur dari jabatan Menkominfo, Budi mengatakan tidak ingin memberikan komentar lebih lanjut.

“Ah no komen kalau itu. Itu haknya masyarakat untuk bersuara,” ujar Menteri Budi Arie. (rpi)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Menko Zulhas Tegaskan Stok Bahan Pangan Hingga Akhir Tahun Aman

Menko Zulhas Tegaskan Stok Bahan Pangan Hingga Akhir Tahun Aman

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan sebut ketersediaan pangan saat ini dalam kondisi yang aman hingga Natal 2024 serta Tahun Baru 2025
Baznas Berkomitmen Entaskan Kemiskinan dan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Baznas Berkomitmen Entaskan Kemiskinan dan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjelaskan bahwa Baznas lokal adalah mitra strategis untuk bantu atasi kemiskinan & tingkatkan kesejahteraan masyarakat
Dua Pemain Keturunan Ini Berharap Segera Naturalisasi, PSSI harus 'Gercep' Kalau Tidak Mau Diambil Timnas Belanda..

Dua Pemain Keturunan Ini Berharap Segera Naturalisasi, PSSI harus 'Gercep' Kalau Tidak Mau Diambil Timnas Belanda..

Bocoran nama-nama pemain keturunan yang masuk list PSSI untuk dinaturalisasi agar bisa memperkuat Timnas Indonesia PSSI harus gercep kalau tidak diambil Belanda
Inilah Dampak Kemenangan Trump Soal Data Makro AS yang Ternyata Dorong Harga Bitcoin

Inilah Dampak Kemenangan Trump Soal Data Makro AS yang Ternyata Dorong Harga Bitcoin

Harga bitcoin yang meningkat pesat dalam waktu belakangan mencapai Rp1,57 miliar atau 99 ribu dolar AS karena kemenangan Donald Trump sebagai Presiden As.
Pakar Politik Sebut Pilkada Jakarta 2024 Berjalan Sesuai Demokrasi

Pakar Politik Sebut Pilkada Jakarta 2024 Berjalan Sesuai Demokrasi

Perhelatan Pilkada Jakarta 2024 telah sukses digelar pada Rabu (27/11/2024) kemarin.
Pengamat Sebut Pilkada Jakarta 2024 Berpeluang Dua Putaran, Ini Alasannya

Pengamat Sebut Pilkada Jakarta 2024 Berpeluang Dua Putaran, Ini Alasannya

Pasangan Pramono Anung - Rano Karno unggul sementara dalam perhelatan Pilkada Jakarta 2024 dari dua persaingnya.
Trending
Andra Soni Taklukan Airin Rachmi Diany di Pilkada Serentak 2024, Pengamat: Dinasti Banten Runtuh

Andra Soni Taklukan Airin Rachmi Diany di Pilkada Serentak 2024, Pengamat: Dinasti Banten Runtuh

Hasil hitung cepat Pilkada Banten 2024 memenangkan pasangan Andra Soni - Dimyanti dari pesaingnya Airin Rachmi Diany - Ade Sumardi.
Demi Naikkan Angka Literasi, Anak-anak Papua dapat Program Metode Belajar Sambil Makan Bergizi Gratis

Demi Naikkan Angka Literasi, Anak-anak Papua dapat Program Metode Belajar Sambil Makan Bergizi Gratis

Ratusan anak Papua dididik dalam program Pendidikan nonformal di Papua selama 3 bulan. Ini bertujuan menaikkan angka literasi di 2 Pusat Belajar KBF Indonesia.
Jangan Kaget Tiba-tiba Rumah Digempur Rezeki dari Segala Arah, Syekh Ali Jaber Bilang Sebelum Adzan Subuh Lakukan Amalan Ini, Katanya...

Jangan Kaget Tiba-tiba Rumah Digempur Rezeki dari Segala Arah, Syekh Ali Jaber Bilang Sebelum Adzan Subuh Lakukan Amalan Ini, Katanya...

Syekh Ali Jaber mengungkapkan ada empat amalan yang bisa membuka pintu rezeki dan mendatangkannya dari segala arah, bahkan tanpa disangka-sangka. Katanya...
Meski Ngantuk Berat, Tetap Paksakan Baca Doa Sebelum Tidur ini, Ustaz Adi Hidayat Jamin Dampaknya…

Meski Ngantuk Berat, Tetap Paksakan Baca Doa Sebelum Tidur ini, Ustaz Adi Hidayat Jamin Dampaknya…

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan amalan sebelum tidur yang bermanfaat tak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Cukup baca satu ayat ini saja meski ngantuk.
Mulai Sekarang Shalat Subuh Baca 2 Surat ini, Amalan Terhindar Fitnah dan Dikepung Rezeki Bertubi-tubi Kata Mbah Moen

Mulai Sekarang Shalat Subuh Baca 2 Surat ini, Amalan Terhindar Fitnah dan Dikepung Rezeki Bertubi-tubi Kata Mbah Moen

Almarhum KH Maimun Zubair alias Mbah Moen pernah menyampaikan dua amalan surat pendek saat shalat Subuh agar mendatangkan rezeki dan terhindar dari fitnah.
Ternyata Amalan ini Kalahkan Pahala Shalat Tahajud dan Haji Mabrur, Meski Sederhana Tolong Rutinkan Kata Ustaz Abdul Somad

Ternyata Amalan ini Kalahkan Pahala Shalat Tahajud dan Haji Mabrur, Meski Sederhana Tolong Rutinkan Kata Ustaz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad (UAS) menyatakan pahala shalat Tahajud dan haji mabrur masih kurang dahsyat dan dikalahkan oleh satu amalan sederhana ini meski sangat berat.
Pemain Berlabel Bintang yang Awalnya Tolak Timnas Indonesia Kini Malah Memohon Ingin Gabung Skuad Garuda, Siapa Saja?

Pemain Berlabel Bintang yang Awalnya Tolak Timnas Indonesia Kini Malah Memohon Ingin Gabung Skuad Garuda, Siapa Saja?

Deretan pemain berlabel bintang yang awalnya menolak mentah-mentah tawaran membela Timnas Indonesia namun kini malah berbalik ingin bergabung, cek siapa saja.
Selengkapnya
Viral